Dampak Overproteksi Orangtua terhadap Kepercayaan Diri Anak

Minggu, 29 September 2024 13:04

Artikel ini membahas bagaimana sikap overprotektif orangtua dapat menghambat perkembangan kepercayaan diri dan kemandirian anak, serta pentingnya memberikan ruang bagi anak untuk belajar dari pengalaman.

© copyright olia danilevich - Pexels

Orangtua sering kali bersikap overprotektif karena ingin melindungi anak dari kesulitan. Mereka percaya bahwa dengan menciptakan lingkungan yang aman dan menghilangkan tantangan, anak akan tumbuh dengan baik. Namun, menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener, orangtua sering lupa bahwa anak perlu belajar menghadapi masalah.

"Anak perlu mengalami tantangan untuk mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri," ujarnya. Dengan selalu menyelesaikan masalah anak dan tidak memberikan kesempatan untuk eksplorasi, orangtua justru menghalangi proses belajar anak. "Terlalu banyak melindungi anak tanpa memberikan ruang untuk kemandirian dapat membuat anak menjadi manja," jelas Samanta.

Dampak dari sikap overprotektif ini bervariasi, tetapi dapat menyebabkan anak merasa kurang percaya diri. Ketika orangtua selalu mengambil alih penyelesaian masalah, anak tidak merasa mampu menghadapi tantangan. Padahal, menyelesaikan masalah sendiri dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.

Anak yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan lebih berani menghadapi kesulitan dan mengambil keputusan. Mereka juga cenderung lebih baik dalam bersosialisasi. Sebaliknya, anak yang kurang percaya diri akan meragukan kemampuan diri mereka, yang dapat menghambat potensi mereka untuk berkembang. Hal ini dapat menyebabkan anak takut mengambil keputusan dan terus bergantung pada orangtua, bahkan menjadi kurang mampu bersosialisasi.

Penting bagi orangtua untuk memberikan ruang bagi anak untuk belajar dan tumbuh melalui pengalaman mereka sendiri. Dengan demikian, anak dapat mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup.

Artikel terkait

Pentingnya Grooming bagi Laki-laki
Langkah Awal Mencegah Ide Bunuh Diri Menurut Psikolog
Dampak Negatif Ancaman Ditinggalkan pada Anak
Pentingnya Interaksi Positif antara Orangtua dan Anak
Mengatasi Kekhawatiran Orangtua: Pentingnya Kebebasan bagi Balita
Cara Memuji Anak agar Percaya Diri dan Rendah Hati
Bahaya Menakut-nakuti Anak: Membangun Hubungan yang Sehat
Popularitas Transplantasi Rambut di Indonesia
Cara Menghindari Overproteksi pada Anak
Memahami Tantrum pada Anak Usia 1-3 Tahun
Panduan Memperkenalkan Botol Susu untuk Bayi
Menyusui Anak Kedua: Lebih Mudah atau Menantang?