Popularitas Transplantasi Rambut di Indonesia

Selasa, 17 September 2024 16:15

Transplantasi rambut semakin diminati di Indonesia, terutama di kalangan artis, dengan banyak klinik yang menawarkan prosedur ini di dalam negeri.

© copyright Pavel Danilyuk - Pexels

Transplantasi rambut semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan artis. Beberapa nama terkenal yang telah menjalani prosedur ini antara lain Kaka Slank, Vincent Rompies, Ringgo Agus Rahman, Dave Hendrik, Ucie Sucita, Rizky Alatas, Verdi Solaiman, Shandy Sjarif, Tengku Tezi, Reza Aditya, Desta Mahendra, Piyu Padi, dan artis Rusia, Angelica Anderson. Kini, mereka tidak perlu lagi pergi ke luar negeri karena klinik transplantasi rambut sudah banyak tersedia di dalam negeri, terutama di Jakarta, Bali, dan kota-kota besar lainnya.

Klinik-klinik ini terdiri dari yang lokal maupun yang dikelola oleh dokter asing yang berpraktik di Indonesia. Berbeda dengan Turki, yang telah didukung pemerintah sebagai pusat transplantasi rambut dan menjadi sumber devisa, industri ini di Indonesia baru mulai berkembang. Transplantasi rambut berpotensi menarik jutaan pasien dari luar negeri dengan nilai transaksi mencapai lebih dari $2 miliar. Hal ini disebabkan oleh harga yang lebih terjangkau, yakni setengah hingga seperempat dari tarif klinik di Eropa.

Dr. Cintawati Farmanina, pelopor klinik transplantasi rambut di Indonesia, mengungkapkan bahwa jumlah pasien mengalami peningkatan signifikan. "Banyaknya klinik baru di kota-kota besar memberikan dampak positif, di mana masyarakat semakin mengenal prosedur ini sebagai solusi untuk kebotakan," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa transplantasi rambut kini tidak hanya untuk mengatasi kebotakan, tetapi juga untuk meningkatkan penampilan. Misalnya, presenter Desta melakukan transplantasi untuk rambut dan janggut, sementara penyanyi Uci Sucita menurunkan garis rambutnya demi penampilan panggung.

Menurut Dr. Farmanina, rambut yang sehat dan alami dapat meningkatkan kepercayaan diri. Namun, penting untuk memastikan keamanan prosedur ini. Ia menyarankan agar pasien teliti dalam memilih klinik dan memeriksa portofolio serta metode yang digunakan untuk memastikan hasil yang optimal tanpa mengabaikan kesehatan jangka panjang.

Transplantasi rambut umumnya aman dan memiliki efek samping minimal jika dilakukan oleh ahli bedah plastik. Namun, setiap individu dapat bereaksi berbeda setelah prosedur. Beberapa potensi efek samping yang mungkin terjadi termasuk perdarahan berlebihan, bekas luka, pembengkakan, keropeng, rasa kebas, infeksi, dan hasil yang tidak alami. Risiko komplikasi lebih tinggi dalam tahap awal setelah prosedur, terutama jika kulit kepala yang diambil terlalu banyak.

Kondisi ini dapat menyebabkan kebotakan meski area tertentu sudah ditumbuhi rambut. Selain itu, rambut hasil transplantasi bisa gagal tumbuh atau tidak sesuai harapan, yang bisa disebabkan oleh kurangnya nutrisi atau pola hidup tidak sehat, termasuk kebiasaan merokok.

Artikel terkait

Tips Mencukur Kumis dan Janggut di Rumah
Panduan Liburan Babymoon yang Menyenangkan di Indonesia
Berbagai Gaya Makeup Pengantin untuk Hari Spesial Anda
Naluri Keibuan: Antara Bawaan dan Pembelajaran
Tips Persiapan Pernikahan Outdoor yang Sukses
Perbedaan Antara Jubah Pengantin dan Gaun Pengantin
Tips Membuat Kulit Risoles yang Lentur dan Tidak Mudah Robek
Mengatasi Individu Problematis di Tempat Kerja
Tren Nama 'Demure' yang Viral di TikTok
Cara Menghindari Overproteksi pada Anak
Panduan Nutrisi untuk Ibu Hamil di Trimester Ketiga
Pengaruh Musik dalam Meningkatkan Suasana Bercinta