:strip_exif():quality(75)/medias/607/4ba0e6aac2295a83330d66b08c1f061f.jpeg)
Depresi, kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat terhadap aktivitas yang biasanya disukai, dapat sangat memengaruhi kehidupan seseorang. Yang mengejutkan, penelitian menunjukkan bahwa depresi bisa 'menular'. Namun, bukan depresi itu sendiri yang menular, melainkan stres yang dipicunya.
Bagaimana Depresi Bisa Menular?
Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasakan perasaan sedih dan cemas yang berkepanjangan, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasa mereka sukai, perasaan tidak berharga, pikiran negatif berulang tentang diri sendiri, kehidupan, atau kematian, penurunan energi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan masalah fisik lainnya. Meskipun kontak fisik dianggap sebagai faktor penularan, penelitian menunjukkan bahwa stres menjadi faktor utama dalam perkembangan depresi. Jadi, yang sebenarnya menular bukanlah depresi itu sendiri, melainkan tekanan yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut.
Dukungan dan Pemahaman
Meskipun depresi bisa 'menular', bukan berarti kita harus menghindari orang yang mengalami depresi. Justru, memberikan dukungan dan kasih sayang melalui kontak fisik seperti pelukan dan memegang tangan bisa sangat membantu meringankan stres dan mengatasi depresi. Hal ini dikarenakan sentuhan fisik dapat melepaskan hormon oksitosin yang memiliki efek menenangkan dan mengurangi kecemasan.
Cara Mengatasi Depresi
Ada beberapa cara untuk mengatasi depresi, baik secara individu maupun dengan bantuan profesional. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:
1. Cari Dukungan dan Bicarakan Perasaan Anda
- Jika depresi dipicu oleh peristiwa traumatis, bicarakan dengan orang yang Anda percaya atau terapis kesehatan mental. Berbagi perasaan dengan orang lain dapat membantu meringankan beban dan memberikan perspektif baru.
2. Jaga Pola Hidup Sehat
- Pola makan sehat, tidur yang cukup, dan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko gejala depresi ringan dan meningkatkan suasana hati.
3. Mengenali dan Mengatasi Pemicu Depresi
- Perhatikan faktor-faktor yang mungkin memicu gejala depresi, seperti kurang tidur atau terlalu lelah bekerja. Prioritaskan perawatan diri untuk mengatasi pemicu tersebut, misalnya dengan memperbaiki waktu tidur atau meluangkan waktu untuk beristirahat.
4. Kelola Stres
- Stres dapat memengaruhi otak dan meningkatkan risiko depresi. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, mendengarkan musik, atau berolahraga.
5. Berhenti Merokok
- Nikotin dapat memperburuk kecemasan dan depresi. Berhenti merokok dapat membantu Anda mengatasi masalah Anda tanpa ketergantungan pada zat lain.
Terapi Obat
Terapi obat dapat menjadi pilihan jika diperlukan dan direkomendasikan oleh dokter. Antidepresan seperti SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), SNRIs (Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors), dan trisiklik dapat membantu mengurangi gejala depresi. Namun, terapi obat harus dilakukan di bawah pengawasan dokter dan dikombinasikan dengan terapi perilaku untuk hasil yang optimal.
Ingat, Anda tidak sendirian
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda dapat menghubungi layanan konseling atau psikiater untuk mendapatkan dukungan dan pengobatan yang tepat. Depresi adalah kondisi yang dapat disembuhkan, dan dengan bantuan yang tepat, Anda dapat kembali menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia.