:strip_exif():quality(75)/medias/2739/03de6ad82f7173e2dcc6a61f894f8c53.jpeg)
Pernahkah Anda merasakan kekhawatiran yang membayangi saat membaca berita buruk di media sosial? Mungkin Anda merasa terjebak dalam lingkaran berita negatif, yang justru semakin memperburuk suasana hati Anda. Fenomena ini, yang dikenal sebagai doomscrolling, telah menjadi keprihatinan serius bagi kesehatan mental banyak orang.
Apa itu Doomscrolling?
Doomscrolling adalah kebiasaan yang merujuk pada tindakan seseorang dalam terus-menerus membaca berita buruk, meskipun hal itu membuat mereka merasa semakin cemas dan tertekan. Kebiasaan ini sering kali terjadi di tengah pandemi global atau gejolak politik, di mana arus informasi yang terus-menerus bisa menimbulkan perasaan tidak berdaya, stres, dan kecemasan.
Meskipun penting untuk tetap up-to-date dengan berita terkini, doomscrolling bisa berbahaya bagi kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu yang dihabiskan dalam mengkonsumsi konten negatif dan mengambil jeda dari media sosial serta sumber berita untuk fokus pada perawatan diri dan kesehatan mental.
Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental
Penelitian menunjukkan bahwa doomscrolling berkaitan dengan kecemasan, keputusasaan, dan distorsi persepsi realitas. Misalnya, sebuah studi menemukan bahwa paparan berita negatif secara terus-menerus dapat memicu kecemasan eksistensial dan ketidakpercayaan, serta berdampak buruk pada kesehatan mental, terutama pada Generasi Z.
Mengatasi Doomscrolling: Strategi dan Cara Menghindarinya
Doomscrolling sering kali bersifat kompulsif, membuat pengguna terus mengulirkan konten negatif tanpa sadar. Faktor seperti FOMO (takut ketinggalan) juga berperan dalam mendorong perilaku ini.
Untuk mengatasinya, para ahli merekomendasikan beberapa langkah, antara lain:
- Tetapkan Batas Waktu Penggunaan Media Sosial: Cara paling efektif untuk menghindari doomscrolling adalah dengan menetapkan batas waktu penggunaan media sosial. Gunakan fitur bawaan di ponsel, seperti pengaturan batas waktu aplikasi atau screen time, untuk membatasi durasi harian Anda dalam mengakses platform media sosial. Dengan menetapkan batas waktu, Anda lebih mudah mengelola kebiasaan mengkonsumsi konten negatif dan mencegah terjebak dalam lingkaran informasi yang berlebihan. Membatasi waktu penggunaan juga dapat membantu Anda fokus pada aktivitas lain yang lebih positif dan produktif.
- Kurasi Feed Media Sosial: Mengikuti akun yang sering memposting berita negatif dapat mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental Anda. Untuk mengurangi dampak negatif ini, coba untuk mengkurasi feed media sosial Anda dengan hanya mengikuti akun-akun yang memberikan konten positif, informatif, atau inspiratif. Anda juga bisa memanfaatkan fitur "mute" atau "unfollow" untuk sementara menghentikan konten dari akun-akun yang memicu kecemasan. Dengan begitu, feed Anda akan menjadi lebih sehat dan membantu Anda merasa lebih tenang saat menggunakannya.
- Ambil Istirahat Secara Teratur: Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, terutama saat situasi sedang penuh dengan berita buruk, dapat membuat stres menumpuk. Oleh karena itu, penting untuk menjadwalkan waktu istirahat secara teratur dari media sosial, terutama saat Anda merasa kewalahan. Anda bisa mencoba untuk tidak menggunakan ponsel selama beberapa jam sehari atau mengambil jeda dari media sosial sebelum tidur. Istirahat dari media sosial dapat membantu meredakan kecemasan dan mengembalikan fokus Anda pada hal-hal yang lebih positif dalam hidup.
- Latih Kesadaran Diri (Mindfulness): Ketika Anda merasa mulai terjebak dalam doomscrolling, coba untuk lebih sadar dengan bagaimana perasaan Anda saat sedang mengulir konten. Praktik mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu Anda lebih peka terhadap dampak emosional yang dirasakan saat mengkonsumsi konten negatif. Ketika Anda mulai merasa cemas atau stres, berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan putuskan untuk berhenti mengulir. Dengan melatih kesadaran diri, Anda dapat mencegah kebiasaan doomscrolling menjadi tidak terkendali dan lebih mengendalikan apa yang Anda konsumsi.
- Alihkan ke Konten Positif: Mengganti konsumsi berita negatif dengan konten yang lebih positif bisa menjadi cara yang efektif untuk menghindari dampak buruk doomscrolling. Cobalah untuk lebih sering berinteraksi dengan konten yang menginspirasi, seperti video motivasi, artikel tentang pengembangan diri, atau hiburan yang menyenangkan. Dengan menyuntikkan lebih banyak konten positif ke dalam keseharin Anda, suasana hati dan perspektif Anda juga akan lebih baik, membantu mengurangi kecemasan dan stres yang diakibatkan oleh berita negatif.
- Gunakan Aplikasi untuk Melacak Penggunaan Media Sosial: Menginstal aplikasi yang melacak waktu penggunaan ponsel atau media sosial dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran akan berapa banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial. Aplikasi seperti ini memungkinkan Anda untuk melihat pola penggunaan media sosial dan memberikan pengingat saat Anda telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Dengan lebih sadar akan waktu yang dihabiskan, Anda dapat dengan lebih mudah mengelola kebiasaan doomscrolling dan fokus pada aktivitas yang lebih bermanfaat.
Doomscrolling bisa merusak kesehatan mental, tetapi dengan memahami dampaknya dan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat menghindari jebakan ini dan menjaga keseimbangan emosional kita.