:strip_exif():quality(75)/medias/756/3ea7a9ee3c0ceb9196ba23f406601103.jpeg)
Dokter spesialis anak dari Universitas Gadjah Mada, Fitria Mahrunnisa, menyarankan orang tua untuk menetapkan aturan makan guna mengatasi anak yang pilih-pilih makanan. "Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas pola makan anak berhubungan dengan pola makan ibu selama kehamilan dan menyusui. Jika ibu memiliki preferensi terhadap makanan tertentu, seperti makanan manis, ini dapat memengaruhi pilihan makanan anak," ungkap Fitria pada Rabu, 18 September 2024.
Jika anak sudah terlanjur menjadi picky eater atau hanya mau makanan tertentu, orang tua disarankan untuk menerapkan metode responsive feeding, yaitu mengenali kapan anak lapar dan kenyang, serta mencampurkan makanan dengan yang disukai anak. Kebiasaan pilih-pilih makanan dapat menyebabkan kekurangan gizi yang diperlukan tubuh hingga dewasa. "Risikonya adalah kekurangan zat gizi makro dan mikro tertentu, yang dapat menyebabkan kurang gizi bahkan stunting jika dibiarkan terlalu lama," jelas Fitria.
Anak yang hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, protein, serta zat gizi lainnya seperti zat besi, zinc, dan multivitamin. Defisiensi nutrisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan saat anak tumbuh, salah satunya adalah anemia.
Selain itu, kebiasaan anak yang hanya menyukai makanan tertentu, seperti kerupuk atau menolak daging, bisa berlanjut hingga mereka dewasa. "Jika anak dibiarkan terus-menerus mengonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya nasi dan telur, atau hanya lauk yang digoreng, kebiasaan ini bisa bertahan hingga usia yang lebih tua," tambah Fitria.
Fitria, yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, menekankan pentingnya membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan yang beragam. Preferensi makan orang tua, terutama ibu, sangat memengaruhi kebiasaan makan anak. Menurut penelitian, pola makan ibu dapat memengaruhi hingga 30 persen variasi kualitas pola makan anak, bahkan sejak masa kehamilan dan menyusui.