:strip_exif():quality(75)/medias/234/7de33a8e532263d48fc3cdfe34178a1e.jpeg)
Susu ikan sebagai alternatif susu sapi dalam program makan bergizi gratis yang diusung oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mungkin masih asing bagi banyak orang di Indonesia. Umumnya, masyarakat lebih mengenal susu sapi sebagai sumber susu hewani.
Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Epy Taufik, menjelaskan bahwa susu ikan berbeda dari susu hewani yang berasal dari mamalia. Ia menambahkan bahwa susu ikan sebanding dengan produk susu nabati seperti susu kedelai dan susu almond. "Produk-produk ini tidak termasuk dalam definisi susu menurut standar internasional," ujar Epy.
Meskipun sering disebut "susu", produk seperti susu ikan lebih tepat disebut sebagai minuman nabati atau minuman protein yang berasal dari bahan non-mamalia. Contohnya, susu kedelai dibuat dari ekstrak biji kedelai, sementara susu almond dihasilkan dari kacang almond yang dihaluskan. Menurut regulasi Codex Alimentarius Commission, mereka tidak dapat disebut sebagai "susu".
Berikut adalah perbandingan antara susu ikan dan susu hewani dari segi kandungan nutrisi:
Kandungan Protein
Susu hewani, seperti susu sapi, kambing, dan domba, merupakan sumber protein yang lengkap, mengandung semua asam amino esensial. Protein dalam susu hewani, seperti kasein dan whey, mudah diserap oleh tubuh dan penting untuk pertumbuhan otot serta fungsi kekebalan tubuh. Rata-rata, susu sapi mengandung 3,2-3,4 gram protein per 100 ml. Sementara itu, susu ikan yang diekstrak dari protein ikan juga dapat mengandung protein tinggi, tetapi kualitas dan kandungannya bervariasi tergantung proses pembuatannya. Epy menambahkan bahwa susu ikan kurang populer karena tekstur dan rasa amis yang berbeda dari susu hewani.
Kandungan Lemak
Lemak dalam susu hewani kaya akan asam lemak jenuh dan esensial, seperti asam linoleat dan alfa-linolenat. Kandungan lemak susu sapi berkisar antara 3,25-4 persen, tergantung jenisnya. Sementara susu ikan mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, konsentrasi omega-3 dan rasa khas susu ikan bisa membuatnya kurang diminati untuk konsumsi sehari-hari.
Kandungan Kalsium dan Mineral
Susu hewani dikenal kaya akan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi, serta mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium. Kalsium dalam susu sapi sekitar 120 mg per 100 ml. Meskipun susu ikan juga mengandung mineral, terutama dari ikan laut, tidak ada keunggulan kalsium yang signifikan dibandingkan susu hewani.
Kandungan Vitamin
Susu hewani adalah sumber vitamin B12, riboflavin (B2), dan vitamin D yang baik. Vitamin B12 penting untuk kesehatan sistem saraf dan pembentukan sel darah merah, sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium. Susu ikan dapat menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak seperti salmon, tetapi ketersediaan vitaminnya bervariasi.
Laktosa
Susu hewani mengandung laktosa, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi orang yang intoleran. Namun, ada susu hewani bebas laktosa. Susu ikan juga secara alami bebas laktosa, tetapi masih jarang digunakan sebagai alternatif utama dalam pola konsumsi sehari-hari.
Secara keseluruhan, dari segi kandungan protein berkualitas, kalsium, vitamin B12, dan lemak yang seimbang, susu hewani lebih unggul dibandingkan susu ikan. Masing-masing memiliki manfaat dan keunikan tersendiri.