Tetes Garam Nasal: Solusi Efektif untuk Mengurangi Durasi Flu pada Anak

Senin, 23 September 2024 17:30

Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan tetes garam nasal dapat memperpendek durasi flu pada anak-anak hingga dua hari, mengurangi risiko penularan, dan memberikan cara aman bagi orang tua untuk mengatasi flu.

© copyright Polina Tankilevitch - Pexels

Jakarta - Anak-anak sering mengalami flu, yang biasanya sembuh dengan sendirinya. Meskipun tergolong penyakit ringan, flu dapat menimbulkan kecemasan pada orang tua karena berpotensi berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan yang serius, demam, dan menyebar ke anggota keluarga lainnya.

Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan tetes garam nasal dapat memperpendek durasi flu dan mengurangi risiko penularan.

Dalam penelitian yang dipresentasikan di Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, para peneliti menemukan bahwa tetes garam nasal dapat mengurangi durasi flu pada anak-anak hingga dua hari.

"Anak-anak mengalami 10 hingga 12 infeksi saluran pernapasan atas, yang sering disebut flu, setiap tahun. Ini berdampak besar pada mereka dan keluarga. Meskipun ada obat untuk meredakan gejala, seperti parasetamol dan ibuprofen, tidak ada perawatan yang dapat mempercepat kesembuhan flu," kata Profesor Steve Cunningham dari Child Life and Health, University of Edinburgh, UK.

Larutan garam, seperti irigasi hidung dan berkumur, adalah pengobatan umum yang direkomendasikan untuk flu. Dalam uji coba yang melibatkan 407 anak di bawah enam tahun, para peneliti menguji manfaat klinis dari tetes garam nasal. Dari jumlah tersebut, 301 anak mengalami flu selama studi.

Setengah dari orang tua diajari cara membuat tetes hidung garam dan menerapkannya pada anak-anak (tiga tetes per lubang hidung, setidaknya empat kali sehari), sementara setengah lainnya memberikan perawatan biasa.

"Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan tetes hidung garam mengalami gejala flu selama rata-rata enam hari, sedangkan anak-anak yang mendapat perawatan biasa mengalami gejala selama delapan hari. Selain itu, mereka yang menggunakan tetes hidung garam memerlukan obat lebih sedikit selama sakit," jelas Profesor Cunningham.

Selama uji coba, 82 persen orang tua melaporkan bahwa tetes hidung membantu anak sembuh lebih cepat, dan 81 persen menyatakan mereka akan menggunakan metode ini di masa depan.

Bagaimana garam sederhana ini bekerja melawan virus flu? Garam mengandung natrium dan klorida, di mana sel-sel di hidung dan tenggorokan menggunakan klorida untuk memproduksi asam hipoklorit yang membantu melawan virus.

"Dengan memberikan tambahan klorida kepada sel-sel lapisan, ini membantu sel-sel memproduksi lebih banyak asam hipoklorit, yang menekan replikasi virus dan mengurangi durasi infeksi serta gejala," tambah Profesor Cunningham.

Manfaat tetes hidung saline tidak hanya terbatas pada pemendekan durasi flu. Studi mencatat bahwa penggunaan tetes hidung juga mengurangi penularan di dalam rumah tangga, menurunkan penyebaran dari 61 persen dengan perawatan biasa menjadi 46 persen saat menggunakan tetes hidung.

"Intervensi yang murah dan sederhana ini berpotensi diterapkan secara global. Memberikan orang tua cara yang aman dan efektif untuk membatasi dampak flu pada anak-anak dan keluarga mereka akan mengurangi beban kesehatan dan ekonomi dari kondisi yang umum ini," kata Profesor Alexander Möller, Kepala ERS Pediatric Assembly.

Penerjemah: Putri Hanifa

Editor: Zita Meirina

Artikel terkait

Pentingnya Mengawasi Kadar Kolesterol pada Anak
Cara Menikmati Nasi Putih Tanpa Meningkatkan Gula Darah
Manfaat Berjalan Dalam Keheningan untuk Kesehatan Mental
Manfaat Tidur Akhir Pekan untuk Kesehatan Jantung
Panduan Transportasi Aman untuk Ibu Hamil
Sayuran Kaya Kalsium untuk Kesehatan Tulang di Usia 50-an
Susu Ikan: Alternatif Menarik untuk Susu Sapi dalam Program Makan Bergizi
Pentingnya Suplementasi Vitamin D untuk Kesehatan
Cara Efektif Mengatasi Perut Buncit dan Menjaga Kesehatan
Langkah Awal Mencegah Ide Bunuh Diri Menurut Psikolog
Ejakulasi pada Wanita: Tanda dan Manfaat Kesehatan
Mitos dan Fakta: Energi Ibu Hamil di Trimester Ketiga