Headset: Nikmati Audio dengan Aman, Lindungi Telinga Anda

Rabu, 22 Januari 2025 20:40

Menggunakan headset dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak pendengaran. Artikel ini membahas bahaya penggunaan headset yang salah dan memberikan tips aman menggunakan headset untuk melindungi kesehatan telinga.

illustration headphone © copyright Tirachard Kumtanom - Pexels

Headset, TWS (True Wireless Stereo), atau earphone telah menjadi perangkat audio yang lazim dalam kehidupan sehari-hari. Mendengarkan musik, bermain game, atau menonton film menjadi lebih menyenangkan berkat perangkat ini. Namun, penggunaan headset yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi kesehatan telinga. Kebiasaan mendengarkan audio dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama dapat memicu kerusakan pada saraf pendengaran dan sel rambut di koklea, bagian dalam telinga.

Bahaya Penggunaan Headset yang Salah

Paparan suara keras yang terus-menerus dari headset dapat menimbulkan berbagai gangguan pendengaran. Beberapa tanda kerusakan pendengaran akibat penggunaan headset yang tidak tepat, antara lain:

Mendengar suara berdesis, berdenging, atau berdengung di telinga.

Kesulitan mendengar suara di tempat ramai.

Mengalami kesulitan memahami percakapan.

Kebutuhan untuk menaikkan volume audio.

Penting untuk diingat bahwa kerusakan pendengaran akibat suara keras bersifat kumulatif. Artinya, kerusakan yang terjadi saat ini dapat semakin parah di masa depan, meskipun volume yang digunakan lebih rendah. Oleh karena itu, penggunaan headset dengan bijak dan bertanggung jawab sangat penting untuk menjaga kesehatan telinga.

Tips Menggunakan Headset dengan Aman

Untuk mencegah kerusakan pendengaran, berikut beberapa tips dalam menggunakan headset:

  1. Atur Volume Headset di Bawah 60%: Volume yang ideal adalah 60% atau di bawahnya dari volume maksimal. Suara keras dapat merusak pendengaran dengan cepat. Perangkat audio modern mampu mengeluarkan suara hingga 120 dBA (desibel berbobot A), sementara intensitas suara aman untuk pendengaran berkisar antara 65-85 dBA. Manfaatkan aplikasi pengukur kebisingan seperti NIOSH Sound Level Meter App (iPhone) atau Sound Meter (Android) untuk memastikan volume tidak melebihi batas aman.
  2. Manfaatkan Fitur Noise Cancelling: Fitur noise cancelling membantu meredam kebisingan sekitar sehingga Anda dapat mendengarkan audio dengan volume lebih rendah. Hal ini dapat meminimalkan potensi kerusakan pendengaran akibat suara headset yang terlalu keras.
  3. Batasi Waktu Penggunaan: Hindari penggunaan headset dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama, terutama untuk anak-anak dan remaja. Idealnya, gunakan headset dengan volume 60% dari volume maksimal selama maksimal 60 menit sehari.
  4. Kurangi Volume Saat Penggunaan Lama: Jika Anda menggunakan headset lebih dari 60 menit, kurangi volumenya. Semakin keras volume, semakin pendek durasi penggunaan yang diperbolehkan. Pada volume maksimal, penggunaan headset dibatasi hanya 5 menit sehari.
  5. Beristirahat Secara Berkala: Saat menggunakan headset setiap hari, luangkan waktu untuk melepaskan headset dan beristirahat. Ini memungkinkan telinga untuk beristirahat dari paparan suara keras.

Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat menikmati mendengarkan audio melalui headset tanpa khawatir akan risiko kerusakan pendengaran. Ingat, menjaga kesehatan telinga adalah investasi penting untuk kualitas hidup Anda.

Artikel terkait

Headset: Meningkatkan Produktivitas Kerja, Tapi Waspadai Dampaknya!
Hindari Kerusakan Pendengaran: Tips Aman Nikmati Musik dan Game dengan Headset
Bahaya Headphone untuk Telinga: Ketahui Risiko dan Cara Aman Memakainya
Bahaya Tersembunyi: Menggunakan Headset Saat Berkendara Sepeda Motor
Tips Menjaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran
Skrining Tiroid: Deteksi Dini untuk Cegah Dampak Serius
Manfaat Luar Biasa Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kesehatan Tubuh
5 Jenis Makanan yang Dapat Bantu Mencegah Kanker Payudara
Rahasia Menuju Usia Emas: 5 Kebiasaan Makan Sehat di Usia 30-an
5 Kebiasaan Sepele yang Tak Disadari, Ternyata Bisa Meningkatkan Tekanan Darah
Apresiasi untuk Ibu: Kunci Utama Kesejahteraan Keluarga
Tidur Nyenyak, Diet Lancar: 4 Tips Jitu dari Ahli Gizi