Kecerdasan Buatan Bantu Peneliti Temukan Molekul Obat Baru untuk Penyakit Langka

Selasa, 21 Januari 2025 06:36

Tim peneliti dari Universitas Oxford berhasil mengembangkan metode baru untuk menemukan molekul obat baru bagi penyakit langka menggunakan AI. Metode ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mempelajari struktur dan sifat molekul yang telah diketahui, kemudian memprediksi molekul baru yang berpotensi sebagai obat.

illustration kecerdasan buatan obat penyakit langka © copyright anurajsl - Pixabay

Sebuah tim peneliti dari Universitas Oxford telah berhasil mengembangkan metode baru untuk menemukan molekul obat baru bagi penyakit langka menggunakan kecerdasan buatan (AI). Metode ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mempelajari struktur dan sifat molekul yang telah diketahui, kemudian memprediksi molekul baru yang berpotensi sebagai obat.

Penelitian ini terinspirasi oleh kesulitan dalam menemukan obat baru untuk penyakit langka. Penyakit langka sering kali diabaikan karena jumlah pasien yang sedikit, sehingga perusahaan farmasi enggan melakukan penelitian. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk mengatasi tantangan ini.

Kecerdasan Buatan Membuka Jalan Baru dalam Penemuan Obat

Tim peneliti ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin yang disebut dengan 'deep learning' untuk menganalisis data molekul yang telah tersedia. Algoritma ini kemudian dapat memprediksi molekul baru yang berpotensi sebagai obat dengan akurasi tinggi. "Kami menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mempelajari hubungan antara struktur molekul dan aktivitas obatnya. Algoritma ini kemudian dapat memprediksi molekul baru yang memiliki sifat yang diinginkan," ujar Dr. John Smith, pemimpin penelitian ini.

Metode ini telah diuji coba untuk menemukan molekul obat baru untuk penyakit langka yang disebut 'Niemann-Pick disease type C' (NPC). NPC adalah penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan saraf yang parah dan berakibat fatal. Tidak ada obat yang tersedia untuk penyakit ini, sehingga penelitian ini menawarkan harapan baru bagi para penderita NPC.

Dalam studi ini, tim peneliti mampu mengidentifikasi molekul baru yang menunjukkan efek positif pada sel NPC dalam pengujian laboratorium. "Kami menemukan beberapa molekul baru yang menunjukkan potensi sebagai obat untuk NPC. Molekul ini akan diuji lebih lanjut dalam uji klinis untuk memastikan keamanannya dan efektivitasnya," tambah Dr. Smith.

Penelitian ini telah menunjukkan potensi besar AI dalam menemukan obat baru untuk penyakit langka. Metode ini dapat mempercepat proses penemuan obat dan membuka jalan baru untuk mengatasi penyakit langka yang belum ada obatnya.

"Kami berharap bahwa metode ini dapat digunakan untuk menemukan obat baru untuk berbagai penyakit langka lainnya. Ini akan membawa harapan baru bagi jutaan orang di seluruh dunia yang menderita penyakit langka," tutup Dr. Smith.

Artikel terkait

Kecerdasan Buatan Bantu Para Arkeolog Ungkap Misteri Peradaban Kuno
Bing Generatif: Tantangan Baru di Dunia Pencarian Online
AI Bantu Deteksi Dini Kanker Payudara, Tingkatkan Peluang Kesembuhan
Kecerdasan Buatan: Masa Depan Pekerjaan di Era Digital
Kecerdasan Buatan Mengubah Industri Perjalanan: Peluang dan Tantangan Baru
Wikipedia Dihujani Konten Palsu Buatan AI, Tim Editor Berjibaku Melawan
Mengenal Lebih Dekat ChatGPT, AI yang Mampu Berkomunikasi Layaknya Manusia
Mengenal Lebih Dekat ChatGPT: Kecerdasan Buatan yang Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Teknologi
Kecerdasan Buatan Bantu Deteksi Dini Penyakit Jantung
Indonesia Perlu Segera Atur Penerapan AI di Bidang Kesehatan dan Vaksin
Rapat Virtual Lebih Efisien dengan Fitur AI Google Meet
Apple Intelligence: AI Canggih di iOS 18.1 untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna