:strip_exif():quality(75)/medias/1913/6cfbee550644a0564b7ed5e3cbf60c1a.jpeg)
Kunci Mengatasi Kekerasan dalam Keluarga: Pengasuhan yang Berkualitas
Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menekankan pentingnya pengasuhan dalam mengatasi kekerasan dalam keluarga. "Banyak isu muncul saat ini, terutama mengenai kekerasan yang melibatkan anak. Intinya terletak pada pengasuhan, yang terkadang menghadapi kendala. Misalnya, kedua orang tua harus bekerja karena alasan ekonomi. Banyak orang tua yang belum paham bagaimana mengasuh anak dengan baik," jelas Woro.
Kemenko PMK sedang mendorong kerja sama dengan enam kementerian dan lembaga untuk memperkuat bimbingan perkawinan. Kementerian dan lembaga tersebut antara lain:
Kementerian Agama
Kementerian Kesehatan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA)
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Tenaga Kerja
Woro menjelaskan, penguatan bimbingan perkawinan dan layanan konseling keluarga dilakukan dengan kolaborasi lintas lembaga. "Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang dikelola KPPPA, misalnya, memberikan layanan konseling bagi keluarga yang mengalami masalah. Ini membantu keluarga mencari solusi dan berkomunikasi lebih baik," ungkapnya.
Selain itu, program perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat juga digerakkan. Program ini melibatkan tokoh-tokoh di tingkat komunitas untuk mendeteksi keluarga yang berisiko mengalami kekerasan atau masalah lainnya.
"Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, kita perlu membangun sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, berdaya saing, dan berakhlak mulia. Semua itu bermula dari keluarga. Keluarga yang berkualitas dan tahan banting menjadi kunci menuju Indonesia Emas 2045. Kita perlu membangun kualitas individu, memperkuat lembaga keluarga, dan lingkungannya untuk mencapai kemajuan bangsa," tegas Woro.