:strip_exif():quality(75)/medias/69/efc93edff428d22ee228eb4af5ab2c26.jpeg)
JAKARTA - Tidak semua perempuan memiliki naluri keibuan, karena hal ini bukanlah bawaan sejak lahir. Naluri keibuan biasanya berkembang saat perempuan dewasa, dipengaruhi oleh pengasuhan yang baik dari ibu mereka di masa kecil. Selain itu, naluri ini juga dilatih melalui pembelajaran cara merawat anak sebagai persiapan untuk menjadi ibu.
Namun, bagaimana dengan perempuan yang tidak memiliki naluri keibuan tetapi sudah memiliki anak? Psikolog Klinis Personal Growth, Shierlen Octavia, M.Psi., menjelaskan bahwa ibu yang tidak memiliki naluri keibuan tidak serta merta mengabaikan anaknya. Begitu pula, ibu yang memiliki naluri keibuan pun bisa menyakiti atau mengabaikan anaknya.
Shierlen menegaskan bahwa hubungan antara ibu dan anak bisa tetap baik meskipun sang ibu tidak memiliki naluri keibuan. Namun, ikatan emosional antara mereka mungkin tidak sekuat yang diharapkan, terutama jika ibu kurang terlibat dalam pengasuhan anak sejak kecil. Misalnya, jika anak lebih sering dirawat oleh ayahnya, kakek-nenek, atau saudara lainnya.
Ada juga situasi di mana seorang ibu merasa tidak ingin memiliki anak. Dalam kasus-kasus seperti ini, hubungan antara ibu dan anak bisa terasa biasa saja; tidak dekat dan secara emosional tidak hadir.
Untuk berita lebih lanjut, kamu bisa mengakses saluran berita pilihan kami melalui WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp.