:strip_exif():quality(75)/medias/118/5aba416ffeff779ccef8206edf90ef75.jpeg)
Masa remaja adalah periode krusial dalam mendukung kesuksesan anak. Pada fase ini, bakat dan potensi anak mulai terlihat. Oleh karena itu, orangtua memiliki peran penting dalam mengarahkan anak agar dapat mengoptimalkan potensi mereka.
Salah satu hal yang perlu dipahami orangtua adalah mengenai intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan social quotient (SQ). Memahami ketiga aspek kecerdasan ini dapat membantu orangtua dalam mendidik anak.
IQ
IQ adalah ukuran standar kecerdasan individu berdasarkan tes psikologis. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif, seperti berpikir logis, pemecahan masalah, dan pemahaman informasi abstrak. Skor IQ sering digunakan untuk penempatan pendidikan dan penilaian kemampuan intelektual. Meskipun skor IQ yang tinggi menunjukkan kecerdasan yang lebih baik, IQ bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan seseorang di sekolah atau dalam kehidupan.
EQ
EQ adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri serta emosi orang lain. Teori EQ pertama kali diperkenalkan oleh Peter Salovey dan John D. Mayer pada 1990-an, dan kemudian dipopulerkan oleh Daniel Goleman. EQ mencakup keterampilan seperti kesadaran emosional, kemampuan mengelola emosi, dan empati. Anak dengan EQ tinggi mampu mengatur emosi dan berinteraksi dengan baik, sehingga dapat menyelesaikan konflik secara konstruktif. Karyawan dengan EQ tinggi lebih dihargai oleh pemberi kerja karena mereka dapat tetap tenang di bawah tekanan dan berempati terhadap rekan kerja.
SQ
SQ, atau kecerdasan sosial, adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan empati. Anak dengan SQ tinggi dapat membangun hubungan yang sehat dan menyelesaikan konflik dengan baik. Mereka juga dapat mengelola stres dan berkolaborasi secara efektif, yang mendukung prestasi di sekolah dan di tempat kerja.
Nutrisi untuk Mendukung Kecerdasan Anak
Selain memahami aspek kecerdasan, orangtua juga perlu memperhatikan nutrisi yang dapat memaksimalkan potensi anak. Nutrisi seperti asam amino, magnesium, kolin, inulin, dan ekstrak goji berry sangat penting untuk fungsi kognitif dan perkembangan otak remaja. Nutrisi ini mendukung kemampuan akademis, sosial, dan emosional anak.
Asam amino berperan penting dalam neurotransmisi, sedangkan magnesium terlibat dalam lebih dari 300 reaksi biokimia dan berfungsi dalam pengaturan suasana hati. Kolin penting untuk produksi asetilkolin, yang berhubungan dengan memori dan pembelajaran. Inulin sebagai prebiotik mendukung kesehatan mikrobioma usus, yang berhubungan dengan fungsi kognitif. Ekstrak goji berry kaya akan antioksidan, membantu melindungi otak dari stres oksidatif.
Orangtua dapat mendukung pertumbuhan IQ, EQ, dan SQ anak dengan memberikan pola makan seimbang yang mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Suplemen vitamin dan mineral juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi remaja.
Salah satu produk yang dapat mendukung kebutuhan nutrisi remaja adalah IGROW. Susu ini mengandung kalsium, vitamin D, dan magnesium untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan. IGROW juga dilengkapi kolin, asam folat, dan vitamin E untuk meningkatkan kecerdasan otak. Selain itu, susu ini mengandung zink, vitamin C, dan ekstrak goji berry yang berfungsi sebagai antioksidan, menjaga daya tahan tubuh remaja.
Dengan kemasan praktis dan higienis dalam bentuk saset, IGROW memudahkan anak untuk memilih varian susu yang mereka suka, seperti cokelat, vanila, dan karamel.
Jadi, segera berikan anak Anda nutrisi penting dari IGROW. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, anak dapat mengembangkan potensi mereka untuk meraih cita-cita.