Panduan Aman Terbang untuk Ibu Hamil

Jumat, 20 September 2024 12:39

Artikel ini membahas keamanan, waktu terbaik, dan tips penting bagi ibu hamil yang ingin bepergian dengan pesawat.

© copyright Leah Newhouse - Pexels

Apakah Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat?

Bagi sebagian ibu hamil, keinginan untuk bepergian dengan pesawat mungkin terasa menggoda. Meskipun umumnya aman untuk terbang pada usia kehamilan tertentu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi kesehatan ibu dan bayi. Berikut adalah ulasan singkat mengenai hal ini.

Keamanan Terbang untuk Ibu Hamil

Secara umum, ibu hamil yang belum memasuki usia 36 minggu dan tidak mengalami masalah dalam kehamilannya dapat terbang dengan aman. Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perjalanan. Jika sebelumnya ibu mengalami komplikasi seperti preeklampsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urine, terbang mungkin tidak disarankan.

Waktu Terbaik untuk Terbang

Menurut informasi dari WebMD, trimester kedua adalah waktu yang ideal untuk terbang. Pada fase ini, gejala mual di pagi hari umumnya sudah mereda. Namun, perut yang semakin membesar bisa membuat beberapa situasi, seperti manuver pesawat saat lepas landas dan mendarat, menjadi lebih menantang.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Terbang

1. Kebijakan Maskapai dan Asuransi

Hubungi maskapai untuk mengetahui syarat khusus bagi ibu hamil. Biasanya, ibu hamil diminta untuk membawa surat keterangan sehat dari dokter. Periksa juga kebijakan asuransi terkait bantuan medis dalam keadaan darurat selama penerbangan.

2. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum terbang, konsultasikan dengan dokter beberapa hari atau minggu sebelumnya, terutama jika perjalanan ke luar negeri. Tanyakan tentang obat-obatan yang perlu dibawa dan persiapan jika terjadi persalinan di tempat tujuan.

3. Tips Selama Penerbangan

- Hindari makanan bergas seperti kubis dan brokoli, serta minuman berkarbonasi untuk mencegah ketidaknyamanan.

- Gunakan sabuk pengaman dengan benar, di bawah perut dan di atas tulang panggul.

- Pastikan tetap terhidrasi untuk menjaga aliran darah ke rahim.

- Disarankan untuk bergerak setiap setengah jam, atau setidaknya meregangkan pergelangan kaki untuk meningkatkan sirkulasi.

- Pilih kursi dekat lorong untuk memudahkan akses ke kamar mandi dan bergerak.

4. Risiko yang Perlu Dipahami

Meskipun mengikuti saran dokter dan kebijakan maskapai, risiko terbang saat hamil tetap ada. Risiko tersebut termasuk pembekuan darah, peningkatan tekanan darah dan detak jantung, serta paparan radiasi. Untuk pemindaian tubuh, ibu hamil dapat meminta untuk dilakukan pemeriksaan manual.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, ibu hamil dapat merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.

Artikel terkait

Sayuran Baik untuk Penderita Asam Urat
Susu Ikan: Alternatif Nutrisi untuk Kesehatan
Manfaat dan Porsi Aman Konsumsi Air Kunyit
Kondisi dan Dampak Hidup dengan Satu Paru-paru
Tips Mencegah Penyebaran Penyakit Saat Bepergian
Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah dan Mencegah Diabetes
Faktor Tak Terduga yang Meningkatkan Hipertensi
Manfaat Berolahraga Pagi Hari untuk Kesehatan
5 Ramuan Jamu Alami untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Sayuran Sehat untuk Mengelola Asam Urat
Bahaya Aktivitas Berat bagi Ibu Hamil 8 Bulan
Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Diabetes