Stretch Mark di Paha: Penyebab, Cara Mengatasinya, dan Mitos yang Perlu Dihindari

Sabtu, 28 Desember 2024 06:25

Stretch mark di paha merupakan masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehamilan, pubertas, dan perubahan berat badan. Meskipun tidak berbahaya, stretch mark dapat mengganggu estetika. Artikel ini membahas penyebab, mitos, dan cara mengatasi stretch mark di paha.

illustration stretch mark © copyright Photo Source: Kaboompics.com - Pexels

Stretch mark, atau garis-garis halus di kulit, adalah masalah umum yang kerap muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di paha. Munculnya stretch mark terjadi ketika kulit mengalami peregangan melebihi kemampuannya. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari masa pubertas hingga perubahan berat badan yang drastis.

Penyebab Umum Stretch Mark di Paha

Beberapa faktor utama berkontribusi terhadap munculnya stretch mark di paha, termasuk:

  1. Kehamilan: Penambahan berat badan selama kehamilan adalah penyebab umum stretch mark. Kulit di area perut, paha, dan payudara meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Hal ini dapat menyebabkan robekan kecil pada serat kolagen dan elastin di kulit, yang mengakibatkan munculnya stretch mark.
  2. Pubertas: Masa pubertas diiringi pertumbuhan yang cepat, baik tinggi badan maupun berat badan. Kulit yang mengalami peregangan secara tiba-tiba mungkin tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan ini, sehingga muncul stretch mark.
  3. Perubahan Berat Badan yang Drastis: Baik kenaikan maupun penurunan berat badan yang terjadi secara cepat dapat membuat kulit kesulitan beradaptasi, sehingga muncul stretch mark. Kulit yang tidak memiliki waktu cukup untuk menyesuaikan diri dengan perubahan bentuk tubuh akan rentan mengalami robekan pada serat kolagen dan elastin.
  4. Olahraga Pembentukan Otot: Latihan berat yang membuat otot paha tumbuh secara cepat juga dapat memicu stretch mark, terutama jika tidak dilakukan dengan benar dan tidak diberikan waktu cukup untuk pemulihan. Peregangan otot yang berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan robekan pada serat kolagen dan elastin di kulit.
  5. Faktor Genetik: Kemungkinan munculnya stretch mark juga dipengaruhi oleh genetika. Jika keluarga memiliki riwayat stretch mark, kamu mungkin lebih rentan mengalaminya meskipun memiliki tubuh yang langsing dan sehat.

Mitos tentang Stretch Mark

Mitos yang beredar tentang stretch mark, seperti cocoa butter dapat menghilangkan stretch mark, merupakan informasi yang salah. Cocoa butter memang memiliki sifat melembapkan, namun tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki jaringan kulit yang rusak dan menghilangkan stretch mark.

Fakta tentang Stretch Mark

Berikut adalah fakta yang perlu diketahui mengenai stretch mark:

  • Meskipun tidak berbahaya, stretch mark mungkin menimbulkan gangguan estetika bagi sebagian orang. Munculnya stretch mark tidak berpengaruh terhadap kesehatan secara umum, tetapi bisa mengganggu kepercayaan diri seseorang.
  • Pada awalnya, stretch mark mungkin berwarna merah atau ungu, karena pembuluh darah yang terlihat di bawah kulit. Seiring waktu, warna stretch mark memudar menjadi perak atau putih, dan menjadi lebih sulit untuk diobati.

Cara Mengatasi Stretch Mark

Meskipun stretch mark tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa cara untuk mengurangi tampilannya:

  1. Krim pelembap: Gunakan krim pelembap yang mengandung retinol, kolagen, atau hyaluronic acid untuk meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tampilan stretch mark. Retinol membantu merangsang produksi kolagen, sementara kolagen dan hyaluronic acid membantu melembapkan dan menghidrasi kulit.
  2. Laser: Perawatan laser dapat membantu mengurangi tampilan stretch mark dengan merangsang produksi kolagen di kulit. Laser bekerja dengan memanaskan jaringan kulit dan merangsang regenerasi sel-sel kulit baru, sehingga membantu mengurangi tampilan stretch mark.
  3. Microdermabrasi: Prosedur ini menggunakan alat khusus untuk mengangkat lapisan kulit terluar, sehingga membantu mengurangi tampilan stretch mark. Microdermabrasi membantu merangsang regenerasi sel kulit baru dan meningkatkan produksi kolagen.
  4. Perawatan Rumahan: Anda juga bisa mencoba perawatan rumahan seperti masker alami dari lidah buaya, minyak zaitun, atau minyak almond. Meskipun efeknya tidak secepat perawatan medis, perawatan ini dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tampilan stretch mark. Lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi dan melembapkan, sementara minyak zaitun dan minyak almond kaya akan vitamin E yang membantu melembapkan kulit.

Penting untuk diingat:

Tidak semua orang akan mendapatkan stretch mark. Perubahan gaya hidup yang sehat, seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi, dan menjaga hidrasi, dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi risiko munculnya stretch mark. Dengan menjaga kesehatan tubuh, kulit akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh dan meminimalkan risiko munculnya stretch mark.

Artikel terkait

Mitos Ibu Hamil Trimester Ketiga Lebih Bertenaga, Simak Faktanya!
Hilangkan Stretch Mark dengan Makeup: Tips Praktis untuk Percaya Diri
Tingkatkan Peluang Kehamilan: 5 Jenis Makanan yang Wajib Ada di Menu Anda
Ibu Hamil Naik Pesawat: Tips Aman dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Tetap Aktif dan Sehat: Aktivitas Fisik Aman untuk Ibu Hamil 8 Bulan
Anemia Ibu Hamil: Ancaman Tersembunyi bagi Pertumbuhan Anak
Ibu Muda di Probolinggo Melahirkan Tanpa Tanda Kehamilan: Misteri Medis atau Ketidaktahuan?
Terkuak!  Benarkah Melahirkan Tanpa Kehamilan? Kisah Ummi Habibah dan Mitos Medis
Tips Aman Terbang untuk Ibu Hamil: Aturan dan Langkah-langkah Penting
Fertility Check-Up: Pentingnya Deteksi Dini untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan
Tetap Aktif, Ibu Hamil di Trimester Ketiga Tetap Bisa Berolahraga!
Terong: Kelezatan yang Tak Selalu Aman, Ini Kelompok Orang yang Harus Berhati-hati!