:strip_exif():quality(75)/medias/130/a4046a264bbb3346b614cb4663257964.jpeg)
Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum di Indonesia. Data menunjukkan ribuan kasus baru dan kematian akibat penyakit ini muncul setiap tahun. Kanker payudara terjadi saat sel ganas tumbuh di jaringan payudara. Meskipun ada banyak faktor yang memengaruhi, beberapa faktor risiko utama harus diperhatikan dengan serius.
Faktor Risiko Utama Kanker Payudara
Berikut beberapa faktor risiko utama yang perlu diketahui untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan:
Usia dan Genetika
Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus kanker payudara muncul setelah usia 50 tahun. Riwayat keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara juga menjadi faktor penting. Keberadaan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 juga meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Siklus Menstruasi dan Menopause
Menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini karena jangka waktu paparan hormon estrogen dalam tubuh lebih lama.
Kepadatan Payudara
Wanita dengan payudara padat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Kepadatan payudara dapat dideteksi melalui mammogram dan memerlukan pemantauan yang lebih ketat.
Riwayat Kehamilan dan Menyusui
Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun, tidak menyusui, atau tidak pernah hamil cukup bulan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Studi menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Riwayat Kesehatan
Mereka yang pernah menderita kanker payudara atau memiliki kondisi non-kanker tertentu, seperti hiperplasia atipikal, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pengaruh Radiasi dan Obat-obatan
Paparan radiasi, terutama pada dada atau payudara sebelum usia 30 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Begitu pula dengan penggunaan pil kontrasepsi yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun risiko ini kembali normal dalam 10 tahun setelah berhenti mengonsumsinya. Penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) juga dapat meningkatkan risiko, terutama HRT gabungan dibandingkan dengan HRT estrogen saja.
Gaya Hidup dan Faktor Lingkungan
Kelebihan berat badan atau obesitas, terutama setelah menopause, meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Bahkan, obesitas juga meningkatkan risiko kanker payudara pada pria. Konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita, dengan risiko meningkat seiring dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Merokok juga meningkatkan risiko, meskipun peningkatannya kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Meskipun beberapa faktor tidak dapat diubah, seperti usia dan riwayat keluarga, beberapa faktor lainnya dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup. Menjaga berat badan yang sehat, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah penting untuk mendeteksi dini kanker payudara.