Waspada! Faktor Risiko Kanker Payudara yang Perlu Anda Ketahui

Jumat, 15 November 2024 15:29

Kanker payudara adalah jenis kanker paling umum di Indonesia. Artikel ini membahas faktor risiko utama kanker payudara yang perlu diwaspadai dan cara mengelola risiko melalui perubahan gaya hidup.

illustration faktor risiko kanker payudara © copyright Anna Tarazevich - Pexels

Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum di Indonesia. Data menunjukkan ribuan kasus baru dan kematian akibat penyakit ini muncul setiap tahun. Kanker payudara terjadi saat sel ganas tumbuh di jaringan payudara. Meskipun ada banyak faktor yang memengaruhi, beberapa faktor risiko utama harus diperhatikan dengan serius.

Faktor Risiko Utama Kanker Payudara

Berikut beberapa faktor risiko utama yang perlu diketahui untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan:

Usia dan Genetika

Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus kanker payudara muncul setelah usia 50 tahun. Riwayat keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara juga menjadi faktor penting. Keberadaan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 juga meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Siklus Menstruasi dan Menopause

Menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini karena jangka waktu paparan hormon estrogen dalam tubuh lebih lama.

Kepadatan Payudara

Wanita dengan payudara padat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Kepadatan payudara dapat dideteksi melalui mammogram dan memerlukan pemantauan yang lebih ketat.

Riwayat Kehamilan dan Menyusui

Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun, tidak menyusui, atau tidak pernah hamil cukup bulan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Studi menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Riwayat Kesehatan

Mereka yang pernah menderita kanker payudara atau memiliki kondisi non-kanker tertentu, seperti hiperplasia atipikal, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pengaruh Radiasi dan Obat-obatan

Paparan radiasi, terutama pada dada atau payudara sebelum usia 30 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Begitu pula dengan penggunaan pil kontrasepsi yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun risiko ini kembali normal dalam 10 tahun setelah berhenti mengonsumsinya. Penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) juga dapat meningkatkan risiko, terutama HRT gabungan dibandingkan dengan HRT estrogen saja.

Gaya Hidup dan Faktor Lingkungan

Kelebihan berat badan atau obesitas, terutama setelah menopause, meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Bahkan, obesitas juga meningkatkan risiko kanker payudara pada pria. Konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita, dengan risiko meningkat seiring dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Merokok juga meningkatkan risiko, meskipun peningkatannya kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

Meskipun beberapa faktor tidak dapat diubah, seperti usia dan riwayat keluarga, beberapa faktor lainnya dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup. Menjaga berat badan yang sehat, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah penting untuk mendeteksi dini kanker payudara.

Artikel terkait

Jalan Kaki: Rahasia Mendapatkan Kesehatan Optimal Tanpa Ribet
Bahaya Headphone untuk Telinga: Ketahui Risiko dan Cara Aman Memakainya
Susu Pertumbuhan: Kunci Menuju Anak Sehat dan Cerdas di Indonesia
Rahasia Bumbu Dapur untuk Menurunkan Berat Badan
Rokok: Musuh Senyap yang Mematikan
Atasi Si Kecil Pilih-Pilih Makanan: Tips Jitu dari Dokter Spesialis Anak
Rahasia Turunkan Berat Badan: Olahraga Efektif di Rumah
Waspada! Nyeri Dada Sebelah Kanan: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Waspada! Begini Cara Deteksi Kutu Busuk di Kamar Hotel Sebelum Check-in
Manis dan Sehat! 7 Manfaat Luar Biasa Buah Mangga untuk Tubuh
Jongkok, Kunci Sehat Atasi Wasir? Begini Penjelasan Pakarnya!
Bahaya Menahan Bersin: Dari Diafragma Rusak hingga Risiko Pecahnya Pembuluh Darah