Perubahan Pegunungan Mekah Menjadi Hijau: Fenomena Alam atau Tanda Kiamat?

Selasa, 24 September 2024 08:22

Video perubahan pegunungan di Mekah yang kini tampak hijau akibat hujan badai menarik perhatian netizen. Ulama menjelaskan bahwa fenomena ini bukan tanda kiamat.

© copyright Pixabay - Pexels

Jakarta - Media sosial ramai dibicarakan setelah beredar video yang menunjukkan perubahan pegunungan di Mekah, Arab Saudi, yang kini tampak hijau dan subur. Wilayah yang biasanya gersang ini menarik perhatian banyak netizen, terutama di TikTok.

Perubahan drastis ini terjadi akibat hujan badai yang melanda Arab Saudi sepanjang Agustus 2024. Laporan menyebutkan bahwa badai dan hujan ekstrem mengganggu aktivitas jamaah umrah, sekolah, dan lalu lintas. Dalam video yang beredar, terlihat para jamaah umrah yang basah kuyup saat tawaf dan tergelincir di lantai akibat hujan deras. Beberapa benda di sekitar Ka'bah juga terseret angin kencang akibat badai. Selain itu, ada video yang menunjukkan petir menyambar hotel Fairmont Makkah Clock Royal Tower.

Juru bicara Pusat Nasional untuk Meteorologi, Hussain al-Qahtani, menjelaskan bahwa badai tersebut membawa angin dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam. Di wilayah Al-Kakiyyah, Mekah, tercatat 45 milimeter hujan dalam waktu 24 jam. Ia juga mengingatkan bahwa kondisi ini mirip dengan badai pada 2015 yang menyebabkan jatuhnya derek di Masjidil Haram, menewaskan lebih dari 100 orang.

Menurut warga setempat, bulan Agustus biasanya membawa angin kencang ke Mekah, namun badai kali ini dirasakan sebagai salah satu yang terburuk. Setelah badai, pemandangan hijau yang jarang terjadi pun muncul.

Fenomena ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Arab Saudi. Pada 2023, wilayah tersebut juga mengalami perubahan serupa, yang memicu berbagai spekulasi, termasuk anggapan bahwa ini merupakan tanda kiamat.

Ulama dan Guru Besar Tafsir Quran, Prof. Quraish Shihab, menjelaskan bahwa tidak semua daerah di Arab Saudi tandus. Beberapa daerah, seperti Taif, sudah lama ditumbuhi tanaman hijau. Ia menegaskan bahwa perubahan ini tidak serta merta bisa dianggap sebagai tanda kiamat.

"Beberapa tanda kiamat memang sudah terlihat, seperti kedurhakaan anak terhadap orang tua dan perlombaan membangun gedung tinggi. Namun, ada tanda besar yang belum muncul, seperti matahari terbit dari barat," ujar Shihab.

Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan pemahaman lebih mengenai fenomena pegunungan hijau di Arab Saudi.

Artikel terkait

Perubahan Iklim dan Hijau Gurun Sahara: Dampak Banjir Ekstrem
Penumpang Diwajibkan Bayar Biaya Bahan Bakar Setelah Ganggu Penerbangan
Pelatihan Evakuasi Kru Lion Group: Mempersiapkan Diri untuk Situasi Darurat
Kasus Tragis: Ibu Serahkan Anak untuk Diperkosa di Sumenep
Pernyataan Mantan CEO Google dalam Kasus Antimonopoli
Faktor Penyebab Perundungan di Indonesia
Kapal Pesiar Carnival Spirit Menabrak Bongkahan Es di Alaska
Tampil Kece di Konser Bruno Mars: 6 Inspirasi Gaya yang Bisa Kamu Tiru
10 Aplikasi Download Film Android Terbaik untuk Menonton Offline
Manfaat dan Risiko Jus Daun Pepaya: Konsumsi dengan Bijak
Resep Sambal Terasi: Sensasi Pedas Gurih yang Menggugah Selera
Samsung Bespoke AI: Hidup Lebih Mudah dan Ramah Lingkungan dengan SmartThings