Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2 Melalui Pemilihan Makanan
Para peneliti menemukan adanya hubungan langsung antara konsumsi makanan ultra-proses dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Namun, risiko ini dapat ditekan dengan memilih makanan yang kurang diproses.
Menurut Alexis Law, RDN, ahli diet terdaftar, makanan ultra-proses mudah diakses dan terjangkau, sehingga sering kali dikonsumsi secara berlebihan. Makanan ini umumnya mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi. Meskipun bahan-bahan ini dapat dikonsumsi dalam jumlah moderat, tidak ideal untuk mengonsumsinya secara berlebihan. "Banyak orang sudah mendapatkan cukup atau bahkan terlalu banyak zat-zat ini dalam diet mereka," ujar Law.
Konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak dari makanan olahan dapat mengurangi asupan nutrisi dari makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan buah-buahan. Namun, membatasi atau menghentikan konsumsi makanan olahan sama sekali bisa menimbulkan keinginan yang lebih besar untuk mengonsumsinya. Untuk mengatasi hal ini, Law menyarankan agar makanan olahan dapat dimasukkan sebagai bagian dari rencana makan sehat.
Makanan utuh dan makanan yang diproses secara minimal sebaiknya tetap menjadi bagian terbesar dari pola makan. "Cara terbaik untuk menjaga diet seimbang adalah dengan fokus pada makanan yang paling dibutuhkan," kata Law.
Dia merekomendasikan untuk mengombinasikan makanan yang menyenangkan dengan makanan yang bernutrisi. Misalnya, menggabungkan keripik dengan sumber protein seperti kacang-kacangan atau keju, serta sayuran seperti mentimun atau wortel. Dengan cara ini, kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi tanpa harus mengonsumsi terlalu banyak makanan yang dianggap "menyenangkan".
"Makanan adalah salah satu kesenangan dalam hidup. Mengurangi konsumsi tidak berarti Anda tidak bisa mendapatkan cukup makanan yang dibutuhkan," tambah Law. "Fokuslah pada apa yang dapat Anda tambahkan ke dalam diet Anda."