Memahami Perubahan Emosional Anak Remaja dan Sikap Orangtua

Minggu, 29 September 2024 14:05

Artikel ini membahas tentang bagaimana orangtua dapat mendukung anak remaja yang mengalami perubahan fisik dan emosional, serta pentingnya membangun kepercayaan tanpa bersikap overprotektif.

© copyright Andrea Piacquadio - Pexels

Ketika anak memasuki masa pubertas, mereka mengalami banyak perubahan fisik dan emosional. Salah satu perubahan yang mungkin terjadi adalah munculnya ketertarikan terhadap lawan jenis. Ketika anak mulai merasakan ketertarikan ini dan berusaha mendekati lawan jenis, banyak orangtua merasa penasaran. Namun, karena anak seringkali malu untuk berbagi, orangtua mencari cara lain untuk mengetahui lebih banyak, salah satunya dengan memeriksa ponsel anak, termasuk pesan dan media sosialnya.

Apakah tindakan ini termasuk dalam kategori overprotektif? Menurut Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Rosdiana Setyaningrum, semuanya tergantung pada niat orangtua saat melihat isi ponsel anak. "Sebenarnya, kita bisa tahu apakah kita bersikap overprotektif atau tidak," ujarnya dalam sebuah wawancara.

Orangtua seringkali menyadari jika mereka merasa cemas berlebihan atau berpikir bahwa anaknya tidak boleh mengalami masalah, meskipun kadang mereka enggan mengakuinya. "Kadang, saat anak sedang naksir, orangtua melihat ponsel anak hanya untuk berdiskusi," jelas Rosdiana. Mereka ingin memahami siapa yang disukai anak dan alasan di baliknya.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait sikap orangtua:

1. Berbincang dengan Anak

Orangtua dapat memeriksa ponsel anak untuk berdiskusi dan memahami dunia mereka, tanpa niat mencampuri urusan pribadi.

2. Menghindari Overproteksi

Jika orangtua merasa khawatir berlebihan dan melarang anak berhubungan dengan lawan jenis, itu bisa dianggap sebagai sikap overprotektif.

3. Rasa Lindungan yang Wajar

Rasa ingin melindungi anak adalah hal yang wajar, tetapi harus disampaikan dengan cara yang tidak berlebihan.

4. Membangun Kepercayaan

Orangtua sebaiknya membangun kepercayaan dengan anak agar mereka merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan pengalaman.

Rosdiana menekankan bahwa melindungi anak adalah naluri orangtua, namun penting untuk memastikan niat baik tersebut tidak berlebihan. "Melindungi itu wajar, tetapi menjadi tidak wajar jika dilakukan secara berlebihan," tutupnya.

Dengan memahami batasan ini, orangtua dapat mendukung perkembangan anak dengan cara yang sehat dan positif.

Artikel terkait

Memperkuat Ikatan Antara Orangtua dan Anak
Pentingnya Interaksi Positif antara Orangtua dan Anak
Mengatasi Kekhawatiran Orangtua: Pentingnya Kebebasan bagi Balita
Mengatasi Tantrum pada Anak: Panduan untuk Orangtua
Bahaya Menakut-nakuti Anak: Membangun Hubungan yang Sehat
Cara Menghindari Overproteksi pada Anak
Memahami Tantrum pada Anak Usia 1-3 Tahun
Dampak Overproteksi Orangtua terhadap Kepercayaan Diri Anak
Panduan Memperkenalkan Botol Susu untuk Bayi
Menyusui Anak Kedua: Lebih Mudah atau Menantang?
Panduan Memberi Tip kepada Staf Hotel
Mengenal Lavender Marriage: Pernikahan untuk Perlindungan Sosial dan Hukum