:strip_exif():quality(75)/medias/1845/4d802dd81d609d18d612717054c5a2a3.jpeg)
Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka, termasuk masa depan yang sukses. Pendidikan menjadi salah satu faktor kunci untuk mencapai hal tersebut. Namun, tanpa disadari, orang tua terkadang mengucapkan kalimat-kalimat yang berdampak negatif pada perkembangan anak. Berikut empat kalimat yang sebaiknya dihindari ketika berbicara dengan anak.
Kurang Percaya pada Anak
“Ayah/Ibu tidak percaya kamu, jadi Ayah/Ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah.” Kalimat ini menunjukkan kurangnya kepercayaan orang tua terhadap kemampuan anak. Padahal, mendorong anak untuk bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri sangat penting. Kepercayaan dan dukungan orang tua akan memotivasi anak untuk belajar dari kesalahan dan berkembang.
Aturan Terlalu Ketat
“Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat.” Menetapkan aturan yang terlalu ketat dapat membuat anak merasa tertekan dan kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi, mengembangkan kreativitas, dan belajar tentang aturan. Setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda, jadi dukunglah mereka untuk mengeksplorasi potensi mereka, baik dalam akademis maupun dalam aktivitas lainnya.
Melekatkan Nilai Materi dengan Prestasi
“Ayah-Ibu akan memberimu uang jika kamu mendapat nilai bagus.” Melekatkan nilai materi dengan prestasi anak bisa berdampak buruk. Anak-anak yang terbiasa diberi hadiah atas nilai bagus cenderung kehilangan motivasi belajar dan hanya berfokus pada penghargaan, bukan proses belajar itu sendiri.
Memenuhi Segala Keinginan Tanpa Batas
“Ayah/Ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau.” Memenuhi semua keinginan anak tanpa batasan justru akan membuatnya sulit belajar tentang konsep tanggung jawab dan menghargai nilai uang.
Membangun hubungan yang sehat dengan anak membutuhkan komunikasi yang terbuka dan penuh kasih sayang. Hindari mengatakan kalimat-kalimat yang merendahkan, menekan, atau tidak menghargai anak sebagai individu. Doronglah mereka untuk menjadi diri sendiri dan tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk mendukung mereka.