Menghadapi Senioritas di Tempat Kerja: Cara Meningkatkan Diri

Selasa, 24 September 2024 05:26

Artikel ini membahas bagaimana cara menghadapi senioritas di tempat kerja dan pentingnya menunjukkan prestasi untuk mendapatkan pengakuan.

© copyright Helena Lopes - Pexels

Di beberapa tempat kerja, senioritas masih menjadi masalah yang umum. Hal ini dapat membuat karyawan dengan usia dan jenjang karier lebih rendah merasa tidak nyaman, sehingga mengganggu fokus dan kebahagiaan mereka dalam bekerja. Senioritas seharusnya tidak ada di dunia kerja, karena setiap karyawan adalah orang dewasa yang memiliki hak yang sama.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menjadi korban senioritas, ada cara untuk menghadapinya. "Tunjukkan prestasi agar senior-senior itu 'melihat' kita," kata Erwin Parengkuan, Founder & CEO Talkinc, dalam acara HR Gathering bertema “Happiness at Work: How Joy Brings Business to Success” di Grand Indonesia West Mall, Jakarta.

Meskipun ada senior yang bersikap mengintimidasi, Erwin mendorong agar kamu tetap berani. Fokuslah untuk meningkatkan nilai dan kualitas diri, dan gunakan momen senioritas sebagai kesempatan untuk bersinar. "Ketika kita bersinar, mereka akan memperhatikan kita, terutama di perusahaan besar di mana banyak karyawan berlomba-lomba menunjukkan kemampuan," jelasnya.

Membiarkan diri terpuruk hanya akan membuatmu terlihat lemah dan tidak berkembang. Sebaliknya, jika kamu terus maju dengan semangat dan memberikan dampak positif di kantor, "semua mata akan tertuju padamu, dan orang-orang di level senior akan mulai melirikmu. Ketika saatnya tiba, mereka akan mengajakmu bergabung di level senior," tambah Erwin.

"Saya juga pernah tidak dianggap, seperti 'siapa nih anak baru?'. Namun, seiring waktu, saya menunjukkan bahwa saya lebih dari sekadar penilaian awal mereka," lanjutnya. Seiring berjalannya waktu, rekan kerja yang sebelumnya bersikap senioritas akan mulai menghargai.

Setelah mencapai level tertentu, tetaplah rendah hati. "Sekali saja kita bersikap sombong, orang-orang akan menjauh, dan kita akan berhenti berkembang," imbau Erwin.

Artikel terkait

Mengatasi Individu Problematis di Tempat Kerja
Sate Taichan Nyot-nyot: Cita Rasa Lezat di Jakarta Barat
My Baby Momversity 2024: Mempersiapkan Generasi Alfa di Era Digital
Kapan Sebaiknya Calon Orangtua Mulai Berbelanja Perlengkapan Bayi?
Pentingnya Grooming bagi Laki-laki
Manfaat Kesehatan dari Kopi Hitam Tanpa Gula
Risiko Kebotakan dan Perawatan Rambut yang Tepat Menurut Dokter Spesialis
Memperkuat Ikatan Antara Orangtua dan Anak
Tips Gaya untuk Menyaksikan Konser Bruno Mars di Jakarta
Panduan Memilih Venue Pernikahan: Indoor vs Outdoor
Alasan Mengapa Kembali dengan Mantan Tidak Selalu Tepat
Dampak Negatif Ancaman Ditinggalkan pada Anak