Mengatasi Individu Problematis di Tempat Kerja

Selasa, 17 September 2024 02:42

Artikel ini membahas pentingnya kesadaran diri dalam menjalin hubungan baik di kantor dan cara mengatasi individu yang dianggap problematik.

© copyright Mikhail Nilov - Pexels

JAKARTA - Di tempat kerja, kita sering berinteraksi dengan berbagai orang yang memiliki sifat dan latar belakang berbeda. Kemampuan kita untuk beradaptasi sangat penting untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja. Namun, ada beberapa individu yang tampak tidak memiliki teman di kantor, bahkan untuk sekadar berbincang. Saat berbicara, mereka cenderung hanya melakukan basa-basi atau membahas pekerjaan.

Seiring waktu, kita mungkin menyadari bahwa individu tersebut memiliki masalah yang membuat orang lain enggan berteman, karena dianggap problematik. Ironisnya, mereka sering kali tidak menyadari kondisi ini. Mengapa bisa demikian?

Erwin Parengkuan, Founder & CEO Talkinc, menjelaskan bahwa kurangnya kesadaran diri menjadi salah satu penyebabnya. "Orang tersebut tidak memiliki cermin dalam diri untuk melakukan refleksi," ujarnya dalam acara HR Gathering bertema “Happiness at Work: How Joy Brings Business to Success” di Grand Indonesia, Jakarta.

Tanpa refleksi diri, seseorang tidak akan menyadari bahwa tindakan mereka dapat merugikan orang lain. Contohnya, ambisi yang berlebihan hingga melanggar aturan demi mencapai tujuan.

Selain itu, masa lalu juga dapat memengaruhi perilaku seseorang. Kehilangan panutan, baik karena kematian atau perubahan sifat yang bertolak belakang dengan nilai yang dipegang, dapat menyebabkan trauma. Menurut Erwin, trauma ini bisa mengubah sifat dan perilaku individu. "Apakah mereka menyadarinya? Ini berkaitan dengan trauma dan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah," jelasnya.

Untuk mengatasi trauma, penting bagi individu untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain yang berkontribusi pada pengalaman traumatik tersebut.

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mereka menyadari bahwa banyak orang tidak menyukai mereka. "Mereka mungkin tahu, tetapi bersikap acuh tak acuh," ungkap Erwin. Individu ini cenderung fokus pada diri sendiri dan ambisi mereka, tanpa memperhatikan hubungan dengan rekan kerja.

Namun, ada cara untuk menangani individu yang terlalu problematik hingga mengganggu lingkungan kerja. "Siapa yang bisa membantu? HR. Mereka perlu menyadari bahwa ini bisa menjadi masalah di kantor," kata Erwin. Pendekatan personal antara tim HR dan karyawan tersebut sangat diperlukan. Jika perlu, sesi konseling dengan psikolog atau psikiater dapat dihadirkan untuk membantu mereka.

Pastikan untuk tetap terinformasi dengan berita terbaru dan pilihan menarik lainnya.

Artikel terkait

Tren Nama 'Demure' yang Viral di TikTok
Cara Menghindari Overproteksi pada Anak
Panduan Nutrisi untuk Ibu Hamil di Trimester Ketiga
Pengaruh Musik dalam Meningkatkan Suasana Bercinta
Memahami Tantrum pada Anak Usia 1-3 Tahun
Benarkah Kentang Membantu Turunkan Berat Badan? Simak Fakta dan Tipsnya!
Kunci Chat WhatsApp Anda dengan Fitur Chat Lock: Jaga Privasi Obrolan Anda!
Tips Mengemudi di Jalan Berkelok yang Aman dan Nyaman untuk Penumpang
Rahasia Layering Parfum: Ciptakan Aroma Unik yang Mencerminkan Dirimu
Mulai Hari dengan Segar: 5 Manfaat Menakjubkan Minum Teh Serai di Pagi Hari
Atasi Rasa Ngantuk yang Mengganggu: 10 Tips Jitu Kembalikan Energi
7 Aplikasi AI untuk Kuasai Matematika dengan Mudah