:strip_exif():quality(75)/medias/962/5d3005f083cfb66082eddcb2fe1daaae.jpeg)
Membangun hubungan yang kuat dan harmonis antara orang tua dan anak adalah dambaan setiap keluarga. Salah satu kunci utamanya terletak pada komunikasi yang positif, yang dibangun sejak dini dan dipelihara dengan penuh perhatian. Komunikasi yang sehat berperan vital dalam membantu anak mengembangkan kepribadiannya, menghadapi tantangan hidup, dan membangun rasa percaya diri.
Kunci Komunikasi Positif: Mendengarkan dan Berdialog Terbuka
Psikolog Endang Retno Wardhani, atau yang akrab disapa Dhani, menekankan pentingnya mendengarkan dengan seksama dan berdialog terbuka sebagai landasan utama komunikasi positif. Hal ini memungkinkan anak merasa nyaman untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, tanpa rasa takut atau ragu.
"Komunikasi adalah jembatan penghubung antara orang tua dan anak. Dengan kebiasaan mendengarkan dan berdialog terbuka, anak akan merasa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya," ujar Dhani, lulusan Universitas Padjadjaran dan anggota Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI).
Kebaikan dari komunikasi positif tidak hanya dirasakan oleh anak, tetapi juga oleh orang tua. Komunikasi yang sehat menciptakan pemahaman yang lebih mendalam antara orang tua dan anak. Perbedaan pandangan yang mungkin muncul di dalam keluarga dapat diatasi dengan lebih mudah jika kebiasaan komunikasi positif sudah tertanam sejak dini.
"Perbedaan pandangan adalah hal yang wajar. Namun, dengan membangun kebiasaan berkomunikasi secara terbuka, mendiskusikan masalah, dan saling mendengarkan, kita dapat mengatasi perbedaan tersebut dengan lebih mudah," tambah Dhani.
Cara Membangun Komunikasi Timbal Balik yang Positif
Berikut beberapa kunci membangun komunikasi timbal balik yang positif antara orang tua dan anak:
- Menghargai Sudut Pandang Berbeda: Orang tua dan anak perlu belajar untuk memahami perspektif masing-masing. Mencoba melihat situasi dari sudut pandang anak dapat membantu dalam membangun empati dan menghargai perbedaan.
- Berdialog: Membuka ruang untuk berdiskusi, mendengarkan pendapat anak, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan perasaannya secara bebas.
- Berkomunikasi Secara Terbuka: Bersedia untuk berbagi cerita, pengalaman, dan pandangan dengan anak.
- Saling Mendengarkan: Memberikan perhatian penuh kepada anak ketika dia sedang berbicara.
Dengan membangun komunikasi yang positif, orang tua dan anak dapat membangun hubungan yang lebih erat dan harmonis.