:strip_exif():quality(75)/medias/69/efc93edff428d22ee228eb4af5ab2c26.jpeg)
Mitos bahwa semua perempuan memiliki naluri keibuan sejak lahir perlu diluruskan. Naluri ini, yang sering dikaitkan dengan dorongan untuk merawat dan melindungi anak, tidak selalu hadir sejak awal. Perkembangan naluri keibuan biasanya muncul seiring dengan kematangan perempuan, dipengaruhi oleh pengalaman pengasuhan mereka sendiri di masa kecil. Faktor lain yang berperan adalah pembelajaran dan pengalaman dalam merawat anak.
Meskipun demikian, pertanyaan mengenai perempuan yang tidak memiliki naluri keibuan namun telah memiliki anak sering muncul. Psikolog Klinis Personal Growth, Shierlen Octavia, M.Psi., menjelaskan bahwa ketiadaan naluri keibuan tidak lantas berarti sang ibu akan mengabaikan anaknya. Begitu pula, ibu yang memiliki naluri keibuan pun bisa menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan seperti menyakiti atau mengabaikan anaknya.
Hubungan Ibu dan Anak di Luar Naluri Keibuan
Ketiadaan naluri keibuan tidak serta merta menghancurkan hubungan antara ibu dan anak. Hubungan mereka bisa tetap baik, meskipun ikatan emosional mungkin tidak sekuat yang diharapkan. Faktor yang memengaruhi kekuatan ikatan emosional antara ibu dan anak adalah tingkat keterlibatan ibu dalam pengasuhan anak sejak kecil. Misalnya, jika anak lebih sering dirawat oleh ayah, kakek-nenek, atau saudara lainnya, ikatan emosional antara ibu dan anak mungkin tidak sekuat jika ibu yang merawat anak sejak kecil.
Ada pula situasi di mana seorang ibu merasa tidak ingin memiliki anak. Dalam kasus seperti ini, hubungan antara ibu dan anak bisa terasa biasa saja, tidak dekat, dan secara emosional tidak hadir.
Naluri Keibuan Bukan Penentu Kualitas Ibu
Penting untuk diingat bahwa naluri keibuan bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kualitas seorang ibu. Ibu yang tidak memiliki naluri keibuan bisa tetap menjadi ibu yang baik dan penuh kasih sayang. Ikatan emosional antara ibu dan anak dapat dibangun melalui waktu, perhatian, dan usaha. Setiap ibu memiliki cara tersendiri dalam menunjukkan kasih sayang kepada anaknya.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang peran sebagai orang tua, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.