:strip_exif():quality(75)/medias/69/efc93edff428d22ee228eb4af5ab2c26.jpeg)
Seringkali, kita melihat lansia sebagai sosok yang pendiam dan melamun. Namun, anggapan ini seringkali merupakan stigma masyarakat. Menjadi tua tidak selalu berarti menjadi pendiam, kecuali jika memang memiliki karakter yang tertutup dan tidak suka bicara.
Mengapa Lansia Seringkali Pendiam?
Psikolog Adventia Emilia Krysna Sipi Seda menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa lansia bisa menjadi pendiam, di luar karakter bawaan. Berikut beberapa faktor yang mungkin membuat mereka memilih untuk diam:
-
Merasa Terabaikan: Lansia, terutama yang tinggal bersama keluarga, bisa merasa terabaikan jika anak dan cucunya sibuk dengan aktivitas mereka sendiri. Mereka mungkin merasa tidak diperhatikan dan kehadiran mereka tidak terlalu berarti.
-
Tidak Diberi Ruang: Meskipun tinggal di rumah bersama keluarga, lansia mungkin tidak mendapatkan kesempatan atau ruang untuk berbicara dan bercerita. Mereka mungkin merasa bahwa pendapat dan pengalaman mereka tidak dianggap penting.
-
Kesulitan Menemukan Titik Temu: Anak cucu mungkin merasa sulit menemukan topik yang menarik untuk diajak bicara dengan kakek atau neneknya. Kurangnya upaya untuk memahami minat dan pengalaman mereka dapat menciptakan jarak.
-
Kurangnya Interaksi: Ketika keluarga tidak menggali pembicaraan dengan lansia, seperti menanyakan kabar dan mendiskusikan hal-hal yang menarik, seperti politik atau sinetron, akan tercipta jarak dalam keluarga. Mereka merasa tidak diajak terlibat dalam kehidupan keluarga.
Akibatnya, lansia memilih menghabiskan waktu sendirian dan perlahan-lahan terbiasa dengan pola ini. Mereka merasa kesepian dan terabaikan, menganggap anak cucunya tidak peduli dan tidak perhatian.
Padahal, lansia memiliki banyak keluh kesah, nasihat, dan nilai-nilai moral yang ingin mereka bagikan dengan generasi penerus. Mereka adalah makhluk sosial yang ingin didengarkan, tetapi karena terbiasa tidak diajak bicara, mereka memilih untuk diam. Mereka merasa bahwa berbicara atau melakukan apa pun percuma karena tidak dianggap. Hal ini menyebabkan mereka memilih untuk menghabiskan waktu sendiri dengan berpikir atau melamun.
Pentingnya Interaksi dengan Lansia
Sebagai keluarga, penting untuk menyadari kebutuhan lansia untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Memberikan perhatian dan waktu untuk mendengarkan mereka adalah cara untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Dengarkan cerita mereka, tanyakan tentang hari mereka, dan ajak mereka terlibat dalam percakapan yang bermakna. Hal ini akan membuat mereka merasa dihargai dan dicintai, dan membantu mereka tetap aktif dan terlibat dalam kehidupan keluarga.