Mayapada Hospital: Operasi Kanker Minimal Invasif untuk Pemulihan Cepat

Sabtu, 1 Maret 2025 20:30

Mayapada Hospital menawarkan metode laparoskopi untuk pemulihan cepat pasca operasi kanker. Ketahui lebih lanjut tentang teknik minimal invasif ini dan manfaatnya.

illustration laparoskopi kanker © copyright 4466844 - Pixabay

Pemulihan pasca operasi kanker kini lebih cepat berkat metode bedah minimal invasif di Mayapada Hospital. Oncology Center di rumah sakit ini menawarkan laparoskopi, teknik yang membantu pasien pulih dan kembali beraktivitas dalam waktu singkat.

Mengapa Laparoskopi?

Laparoskopi dipilih karena menawarkan sejumlah keuntungan signifikan dibandingkan operasi konvensional. Metode ini meminimalisir rasa nyeri pasca operasi dan mempercepat proses pemulihan, memungkinkan pasien untuk lebih cepat kembali ke rutinitas harian mereka. Dengan sayatan yang lebih kecil, risiko infeksi dan komplikasi lainnya juga berkurang.

Bagaimana Laparoskopi Dilakukan?

Terdapat dua jenis laparoskopi: laparoskopi konvensional yang menggunakan 2-3 sayatan kecil, dan Single-Incision Laparoscopic Surgery (SILS) yang hanya membutuhkan satu sayatan kecil (1-1,5 cm) di sekitar pusar. Kedua metode memanfaatkan kamera untuk visualisasi organ dalam, memastikan ketepatan dan presisi selama prosedur.

Dr. dr. Tricia Dewi Anggraeni, SpOG(K) Subs.Onk, spesialis Obsgyn subspesialis Onkologi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menjelaskan, "Laparoskopi SILS membantu pasien cepat beraktivitas dan meminimalisir rasa nyeri pasca operasi."

Meskipun menggunakan sayatan kecil, kedua metode tetap memungkinkan akses ke area sulit dijangkau berkat visualisasi kamera. Keahlian dan pengalaman dokter sangat krusial untuk keberhasilan operasi.

Penggunaan laparoskopi SILS dan konvensional bergantung pada kondisi pasien dan jenis kanker. Untuk kasus ginekologi jinak seperti miom dan kista, SILS sering dipilih. Sementara untuk kanker ganas stadium awal, laparoskopi konvensional mungkin diperlukan karena membutuhkan pengambilan jaringan yang lebih luas.

Sebagai contoh, seorang pasien, C (32 tahun), yang menderita kanker payudara dan membutuhkan histerektomi (karena kasus ginekologinya jinak), menjalani operasi dengan laparoskopi SILS. "Dua hari setelah operasi, pasien sudah bisa beraktivitas normal dan pulang," ujar Dr. Tricia. "Ia bahkan kembali bekerja dua hari kemudian, meski masih harus menjalani kemoterapi untuk kanker payudaranya."

Pasien C mengungkapkan rasa syukurnya atas pemulihan cepat yang dialaminya. Ia merasa sangat terbantu dengan metode laparoskopi ini.

Keuntungan Laparoskopi

Keunggulan laparoskopi, baik SILS maupun konvensional, meliputi risiko lebih rendah dibandingkan operasi sayatan besar, perdarahan minimal, dan hasil kosmetik yang baik. Selain untuk operasi kandungan, teknik ini juga diterapkan untuk pengangkatan batu empedu dan usus buntu.

Mayapada Hospital juga menyediakan aplikasi MyCare untuk kemudahan akses informasi dan layanan. Aplikasi ini memudahkan pasien untuk melihat jadwal dokter, booking appointment, dan berbagai metode pembayaran. Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store.

Dengan kemajuan teknologi medis dan keahlian para dokter di Mayapada Hospital, pemulihan cepat pasca operasi kanker kini menjadi kenyataan.

Artikel terkait

Pemulihan Jantung: Langkah Menuju Kehidupan Sehat Pasca Prosedur Jantung
Lupa Kata Sandi Gmail? Tenang, Ini Solusinya!
Mitos Kanker: Dari Kopi hingga Rebahan, Simak Penjelasan Dokter Spesialis!
Tenang! Foto & Video Terhapus di HP Bisa Dipulihkan, Begini Caranya
Manfaat Mengurangi Asupan Garam untuk Kesehatan Jantung dan Tulang
Kopi Hitam: Segelas Kebahagiaan dan Kesehatan
AI Bantu Temukan Obat Kanker Lewat Analisis Data Genom
Bahaya Tersembunyi di Kemasan Makanan: Risiko Kanker yang Mengintai
Waspada, Aroma Mobil Baru Ternyata Berbahaya!
Waspadai Bahaya Tersembunyi dalam Makanan Olahan: Risiko Kesehatan yang Mengintai
Waspada! Minum Alkohol Berlebihan Ancam Kesehatan Anda
5 Kebiasaan Sehat untuk Menurunkan Risiko Kanker