Atasi Flu Singapura dengan Perawatan Rumah: Cara Merawat Anak yang Terkena HFMD

Senin, 9 Desember 2024 20:58

Penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau flu Singapura seringkali dialami anak-anak. Simak cara merawat anak yang terjangkit HFMD di rumah dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

illustration HFMD © copyright Andrea Piacquadio - Pexels

Penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau yang lebih dikenal dengan flu Singapura, menjadi momok bagi para orang tua, khususnya mereka yang memiliki anak balita. Gejala yang ditandai dengan ruam merah di tangan, kaki, dan mulut, serta luka lepuhan di mulut, kerap membuat anak rewel dan tak nyaman. Meskipun tidak selalu serius, HFMD memerlukan penanganan yang tepat untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi.

Cara Merawat Anak di Rumah

Sebagai orang tua, tentu Anda ingin memberikan perawatan terbaik untuk anak yang terjangkit HFMD. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu meringankan gejala:

  1. Isolasi: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengisolasi anak yang terjangkit HFMD dari anggota keluarga lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
  2. Barang Pribadi: Untuk menghindari penularan, pisahkan juga barang-barang pribadi anak yang terjangkit, seperti tempat minum dan makan. Pastikan untuk membersihkan barang-barang tersebut secara rutin dengan sabun dan air.
  3. Asupan Gizi: Memberikan makanan bergizi seimbang sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dalam melawan virus. Pastikan anak mendapatkan asupan karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, dan vitamin yang cukup.
  4. Obat-obatan: Jika dokter meresepkan obat, berikan sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan. Hindari memberikan obat tanpa resep dokter, karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
  5. Mandi Rutin: Mandi secara rutin dapat membantu menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi sekunder. Gunakan sabun antiseptik jika perlu untuk membunuh kuman dan bakteri.
  6. Istirahat Cukup: Memberikan waktu istirahat yang cukup untuk anak sangat penting agar tubuhnya memiliki waktu untuk melawan virus. Hindari kegiatan yang melelahkan dan berikan suasana yang nyaman untuk anak.

Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Meskipun sebagian besar kasus HFMD dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari, ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika:

  • Demam tinggi di atas 38,5 derajat Celcius yang tidak kunjung turun.
  • Anak menolak makan karena adanya luka di mulut yang membuatnya merasa sakit.
  • Anak mengalami penurunan kesadaran disertai demam yang terus-menerus.

Penanganan medis segera diperlukan jika anak menunjukkan tanda-tanda di atas karena HFMD dapat menyebabkan komplikasi seperti radang otak (meningitis) yang dapat mengancam jiwa.

"Jika anak mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan medis." Ungkap salah seorang dokter spesialis anak.

Mengenal Lebih Dekat HFMD

HFMD disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71). Virus ini dapat menjangkiti orang dewasa dan anak-anak, tetapi lebih sering ditemukan pada anak usia 0-5 tahun. Penyebaran virus HFMD dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur, lendir hidung, dan feses, serta kontak tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi.

Untuk mencegah penularan HFMD, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah bersentuhan dengan anak yang terjangkit HFMD. Selain itu, hindari kontak langsung dengan penderita HFMD dan pastikan lingkungan tempat tinggal selalu bersih dan terjaga kebersihannya.

Artikel terkait

Cara Merawat Anak dengan Eksim: Tips dari Influencer Tanya Larasati
Jaga Kesehatan Mental di Kantor: Prioritaskan Diri Sendiri dan Jangan Takut Bicara
Neurofisiologi: Kunci Menuju Deteksi Dini dan Intervensi Efektif Gangguan Saraf
Deteksi Dini Hipotiroid Kongenital: Selamatkan Otak Anak Indonesia
5 Jenis Makanan yang Bisa Merusak Otak dan Meningkatkan Risiko Demensia
Waspada! 5 Makanan Ini Bisa Memperburuk Asam Urat Anda
Waspada! Terlalu Sering Makan Singkong Rebus Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan
Atasi Overthinking: 11 Tips Jitu Redakan Kecemasan
Atur Konsumsi Gula dan Garam untuk Hidup Sehat
10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memendekkan Umur Anda
Kedutan Kelopak Mata: Sinyal Bahaya Tumor Otak yang Tak Boleh Disepelekan
Kopi Susu Gula Aren: Nikmatnya Tak Terbantah, Sehatnya? Perlu Dicermati!