Putus Asa Cari Kerja, Gen Z Gunakan Banner #Desperate di LinkedIn

Platform LinkedIn, yang dikenal sebagai wadah profesional untuk membangun jaringan dan menampilkan kemampuan, kini diwarnai tren baru di kalangan Gen Z: penggunaan banner atau tagar #Desperate. Banner ini digunakan sebagai upaya untuk menarik perhatian para pemberi kerja dalam menghadapi persaingan kerja yang ketat.

Gen Z Putus Asa di Tengah Persaingan Kerja

Tradisi penggunaan banner #OpentoWork untuk menunjukkan keterbukaan terhadap pekerjaan baru di LinkedIn, kini digantikan oleh Gen Z dengan banner #Desperate. Banner ini mencerminkan rasa putus asa mereka dalam mencari pekerjaan.

Courtney Summer Myers, desainer banner, mengungkapkan bahwa LinkedIn dirancang untuk membangun koneksi dan jaringan yang bermanfaat. Namun, Gen Z merasa perlu untuk menunjukkan keputusasaan mereka agar diperhatikan para pemberi kerja.

Banner #Desperate: Bentuk Protes atas Kesulitan Mencari Kerja

Banner #Desperate yang berwarna pink cerah ini ditempatkan di foto profil akun LinkedIn. Hanna McFadyn, seorang ilustrator dan desainer berusia 22 tahun, menceritakan pengalamannya melamar ke 20 lowongan pekerjaan setiap hari tanpa mendapat tanggapan. Bahkan, beberapa perusahaan hanya memberikan pujian tanpa tawaran pekerjaan.

Meskipun menggunakan banner #Desperate untuk menarik perhatian, McFadyn menegaskan bahwa mereka tetap selektif dalam memilih pekerjaan yang sesuai. Ia menyatakan bahwa mereka tidak akan dipermainkan hanya karena menggunakan label tersebut.

Tanggapan dan Reaksi atas Tren #Desperate

Banner #Desperate yang dirancang Myers telah mendapat lebih dari 400 ribu reaksi dan komentar dari Gen Z yang merasakan hal serupa dengan McFadyn. Elena Carballo, yang baru saja kehilangan pekerjaan, mengecam ketidakpedulian para pemberi kerja terhadap calon pekerja yang memasang banner #OpentoWork.

Carballo menilai situasi ini sebagai paradoks, di mana pemberi kerja tidak responsif terhadap para pencari kerja yang secara terbuka menyatakan keinginan mereka untuk bekerja.

Makna dan Implikasi Tren #Desperate

Tren ini menunjukkan bahwa Gen Z semakin putus asa dalam mencari pekerjaan, yang mencerminkan persaingan yang ketat di dunia kerja. Mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka.

Selain itu, banner #Desperate menjadi bentuk protes atas sulitnya mencari pekerjaan dan kurangnya tanggapan dari para pemberi kerja. Meskipun putus asa, Gen Z tetap ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan tidak ingin dipermainkan.

Tren ini juga menunjukkan bahwa platform media sosial seperti LinkedIn semakin penting dalam pencarian kerja. Gen Z memanfaatkan platform ini untuk mencari pekerjaan dan mempromosikan diri mereka.

Perubahan Dunia Kerja dan Masa Depan Tren #Desperate

Tren ini menunjukkan perubahan yang terjadi di dunia kerja. Gen Z semakin vokal dalam memprotes kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan. Akan menarik untuk melihat bagaimana tren ini berkembang di masa depan.