Gen Z dan Milenial Terancam Jebakan 'Doom Spending' di Tengah Krisis Ekonomi

Selasa, 11 Februari 2025 11:55

'Doom Spending' adalah tren pengeluaran yang tidak terkendali, dilakukan tanpa pertimbangan matang, sebagai pelarian dari stres ekonomi dan kekhawatiran akan masa depan. Fenomena ini mengancam kesejahteraan Gen Z dan Milenial, yang perlu meningkatkan literasi keuangan dan mengendalikan pengeluaran.

illustration Doom Spending © copyright RDNE Stock project - Pexels

Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, muncul istilah 'Doom Spending', sebuah fenomena yang mengkhawatirkan karena berpotensi membuat Gen Z dan Milenial mengalami kesulitan keuangan di masa depan. Istilah ini merujuk pada kecenderungan pengeluaran yang tidak terkendali, dilakukan tanpa pertimbangan matang, seolah menjadi pelarian dari stres dan kekhawatiran akan kondisi ekonomi serta masa depan yang tidak pasti.

Mengapa 'Doom Spending' Menjadi Ancaman?

Munculnya 'Doom Spending' dipicu oleh berbagai faktor. Pertama, akses informasi yang mudah melalui smartphone telah menyediakan informasi melimpah tentang ekonomi, perang, dan isu lingkungan yang menimbulkan rasa khawatir dan ketidakpastian. Kedua, kemudahan akses kredit melalui fitur Buy Now Pay Later (BNPL) semakin mendorong belanja impulsif. Ketiga, rendahnya literasi keuangan di kalangan Gen Z dan Milenial membuat mereka tidak mampu mengelola keuangan dengan bijak dan mudah terjebak dalam jebakan utang.

Kondisi ini semakin diperparah oleh data yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat khawatir soal keadaan ekonomi. Di Amerika Serikat, 96% warga mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi ekonomi, dan lebih dari seperempatnya menghabiskan uang untuk mengatasi stres. Meskipun belum ada kajian formal mengenai 'Doom Spending' di Indonesia, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, melihat gejala perilaku tersebut sudah tampak di tanah air.

Yusuf mengemukakan bahwa data 'Doom Spending' di AS, yang melibatkan Gen Z dan milenial, cukup relevan dengan kondisi di Indonesia. Selain itu, Indonesia sedang menikmati bonus demografi, dengan mayoritas penduduk berusia produktif seperti Gen Z dan milenial.

Dampak 'Doom Spending' bagi Gen Z dan Milenial

Kenaikan 'Doom Spending' berpotensi menimbulkan masalah keuangan jangka panjang bagi Gen Z dan Milenial. Mereka bisa terjebak dalam siklus utang dan kesulitan mencapai tujuan keuangan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk meningkatkan literasi keuangan, mengendalikan pengeluaran, dan mencari solusi yang lebih sehat untuk mengatasi stres.

Pemerintah juga perlu berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan akses terhadap edukasi keuangan bagi masyarakat. Solusi konkrit perlu dicari untuk mengatasi masalah ini, mengingat 'Doom Spending' bisa menjadi ancaman nyata bagi kesejahteraan generasi muda.

Artikel terkait

Dubai: Mesin Ekonomi Baru Berlayar di Atas Gelombang Kapal Pesiar
Kabaret Phuket: Mesin Pendulang Ekonomi Pariwisata Thailand
Ancaman Kenaikan Harga BBM Picu Inflasi
Putus Asa Cari Kerja, Gen Z Gunakan Banner #Desperate di LinkedIn
1MPACT: Memberdayakan Ibu Indonesia di Era Digital dan Solusi Kekurangan Talenta
Dari Desa Terpencil Menjadi Destinasi Wisata: Kisah Sukses Desa Nanshan
Pencemaran Plastik di Laut: Ancaman Nyata Bagi Kehidupan dan Ekonomi
Generasi Z dan Milenial: Terancam Kemiskinan Akibat Kebiasaan Belanja Impulsif?
Tumbler: Lebih dari Sekadar Tren, Gaya Hidup Kekinian Gen Z
Gen Z Sukai Jeans Longgar dan Warna Cerah, Denim Tetap Timeless
Panda Lumi dan Pyry Kembali ke China, Biaya Perawatan Jadi Alasan
Pattaya Luncurkan Kampanye 'Better Pattaya Bay' untuk Pantai yang Lebih Aman