NASA Bantah Klaim Matahari Terbit dari Barat, Hoaks Viral di Media Sosial

Selasa, 12 November 2024 11:26

NASA membantah klaim viral di media sosial yang menyatakan bahwa Matahari akan terbit dari barat. Klaim tersebut dikaitkan dengan pembalikan medan magnet yang diyakini akan menyebabkan kiamat. NASA menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

illustration NASA bantah hoaks matahari terbit © copyright Cliford Mervil - Pexels

Sebuah unggahan viral di media sosial mengklaim bahwa NASA menemukan bukti Matahari terbit dari barat. Unggahan yang beredar di Facebook dalam bahasa Thailand ini telah dibagikan lebih dari 15 ribu kali sejak 14 Januari 2021. Unggahan tersebut juga menyatakan bahwa peneliti percaya kita sedang menuju pembalikan medan magnet yang dapat menyebabkan kiamat.

NASA Bantah Klaim Hoaks

Namun, NASA dengan tegas membantah klaim tersebut. Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, menyatakan bahwa tidak ada prediksi dari NASA atau organisasi ilmiah lainnya tentang Matahari terbit dari barat. "Klaim ini tidak benar dan menyesatkan. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut," tegas Inclan.

Pembalikan Medan Magnet: Faktanya

Meskipun pembalikan medan magnet memang bisa terjadi, seperti yang terjadi di planet Venus, hal ini tidak berarti Matahari akan terbit dari barat. Venus berotasi dengan arah berlawanan, membutuhkan waktu 243 hari untuk berputar sekali pada porosnya, dan 225 hari untuk mengelilingi Matahari. Akibatnya, Matahari hanya terlihat dua kali setahun di permukaan Venus, atau sekali setiap 117 hari.

"Pembalikan medan magnet adalah fenomena alam yang normal dan telah terjadi beberapa kali dalam sejarah Bumi. Namun, hal ini tidak akan menyebabkan Matahari terbit dari barat," jelas Inclan.

Pentingnya Verifikasi Informasi

NASA menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar dan menyesatkan. "Penting untuk selalu mengandalkan sumber informasi yang kredibel dan teliti sebelum menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan isu ilmiah," tambah Inclan. Informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk mencegah penyebaran hoaks dan menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga ilmiah seperti NASA.

Artikel terkait

Mengenal Peluang Kerja di Pabrik Jepang: Gaji, Jam Kerja, dan Syaratnya
Mantan CEO Google Akui Perusahaan Lakukan Praktik Monopoli di Jaringan Iklan
Peningkatan Kualitas Udara di Jakarta: Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Musim Hujan di Indonesia Diprediksi Datang Lebih Awal: Waspadai Dampaknya!
Lion Group Latih Kru Kabin Hadapi Situasi Darurat, Siap Evakuasi Penumpang Cepat dan Aman
Perundungan di Sekolah: Mengapa Penanganan Cepat Sangat Penting?
Gelar Doktor Kehormatan: Penghargaan Tertinggi Atas Kontribusi Luar Biasa
Jelang MotoGP Mandalika, Pembalap Nikmati Keindahan Lombok!
Mortier: Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun di Cibitung
Bali, Destinasi Konferensi Favorit dengan Akses Mudah dan Ekosistem Lengkap
Miliarder Dubai Belikan Pulau Pribadi untuk Istrinya Agar Bisa Berjemur Bikini dengan Nyaman
Keresahan Masyarakat Terhadap Balap Liar di Pulau Punjung