:strip_exif():quality(75)/medias/2150/fa91ac9a65760e044d3d2d4425233b62.jpeg)
Membangun rumah tangga yang bahagia bersama pasangan merupakan impian banyak orang. Namun, bagaimana jika pasangan yang kita cintai memiliki sifat-sifat toksik? Kondisi ini dapat menciptakan hubungan yang tidak sehat, penuh tekanan, dan menimbulkan stres.
Tanda-Tanda Pasangan Toksik
Psikolog Vania Susanto menegaskan bahwa tidak ada orang yang ingin terjebak dalam hubungan toksik, terutama setelah menikah dan memiliki anak.
Memutuskan untuk bertahan atau mengakhiri pernikahan yang toksik bukanlah keputusan mudah, mengingat dampaknya yang besar dan melibatkan banyak pihak. Akan tetapi, penting untuk memahami tanda-tanda pasangan toksik agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
Vania menuturkan, "Anak-anak tidak bisa memilih orangtuanya, tetapi kita bisa memilih pasangan hidup kita."
Oleh karena itu, pertimbangkan dengan serius sifat pasangan Anda sebelum memutuskan untuk menikah. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ia orang yang bertanggung jawab dan benar-benar mencintai Anda? Bisakah Anda membayangkan menghabiskan hidup bersama dengannya?"
Jika jawabannya ya, dan Anda siap menerima perlakuan pasangan saat ini, maka pernikahan mungkin menjadi pilihan. Namun, jika Anda menemukan tanda-tanda toksik pada pasangan, seperti sering berbohong, tidak menghargai batasan, merendahkan, mengontrol berlebihan, melakukan kekerasan, atau bersikap manipulatif, maka berhati-hatilah.
Tanyakan pada diri sendiri: "Bisakah Anda membayangkan diperlakukan seperti itu oleh pasangan seumur hidup?" Vania menegaskan, "Apakah Anda yakin untuk mengorbankan diri? Seumur hidup itu terlalu panjang, jika harus terjebak dalam hubungan toksik."
Dampak Hubungan Toksik
Hubungan toksik dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, selain juga menimbulkan tekanan dan stres bagi Anda.
Vania mengingatkan, "Jangan berharap pasangan akan berubah setelah menikah." Perubahan itu tidak pasti, dan sifat toksik sulit dihilangkan. Bahkan, setelah menikah, pasangan mungkin malah menunjukkan sifat-sifat baru yang tidak Anda ketahui selama pacaran.
Jika selama pacaran saja sudah banyak hal yang tidak Anda toleransi, banyak hal yang tidak sehat, maka itu adalah tanda bahwa hubungan itu perlu ditinggalkan karena tidak baik untuk Anda.
Ingat, terjebak dalam hubungan toksik sangat merugikan, tidak nyaman, dan tidak aman.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah, pertimbangkan dengan matang sifat pasangan Anda dan dampak jangka panjang yang mungkin terjadi.