Watak Keras, Hati Lembut: Mengapa Kucing Peliharaan Jadi 'Obat' Bagi Mereka?

Kamis, 20 Februari 2025 13:04

Orang berwatak keras juga bisa luluh oleh hal-hal yang menggemaskan, seperti kucing peliharaan. Ternyata, kucing peliharaan dapat membantu mereka dalam mencari ketenangan dan meruntuhkan 'tembok' ketegasan.

illustration watak keras dan kucing peliharaan © copyright cottonbro studio - Pexels

Tidak semua orang berwatak keras itu dingin dan sulit didekati. Ada juga yang ramah dan lembut hatinya. Bahkan, orang berwatak keras pun bisa luluh oleh hal-hal yang menggemaskan, seperti kucing peliharaan atau anak kecil. Misalnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dengan kucing peliharaannya, Bobby Kertanegara.

Mencari Ketenangan di Tengah Hiruk Pikuk

Bagi beberapa orang berwatak keras, kucing bukan hanya sekadar hewan peliharaan untuk hiburan. Ada yang benar-benar merawat kucing dengan sangat telaten, sampai rela mengeluarkan banyak uang untuk kesejahteraan kucing peliharaan mereka. Mengapa demikian?

"Ketenangan batin bisa dicapai dengan melakukan aktivitas yang lembut, yang dapat menurunkan tingkat stres. Misalnya, melindungi atau menyenangkan orang atau hewan peliharaan tercinta," jelas psikolog klinis Fitri Jayanthi, M.Psi. Setiap orang, termasuk mereka yang berwatak keras, membutuhkan ketenangan di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Terutama bagi mereka yang memiliki beban kerja yang cukup berat, sampai tidak punya waktu untuk istirahat di sela-sela pekerjaannya.

Orang berwatak keras tidak hanya mengeluarkan energi untuk bekerja, tetapi juga "membangun tembok" di sekelilingnya. "Orang dengan watak keras, mengeluarkan banyak sekali energi untuk membentengi diri dari dunia luar yang dapat mengancam kesejahteraan dirinya," papar Fitri. Salah satu cara mendapatkan ketenangan adalah memelihara kucing peliharaan. Selain mengajaknya bermain, kegiatan mengurus kucing seperti membelikannya mainan atau makanan, juga memberi mereka ketenangan.

Kucing: 'Penghancur' Tembok Ketegasan

"Ini adalah bentuk healing yang cukup mudah dilakukan," kata Fitri. "Tapi, bukan berarti orang dengan watak keras hanya bisa healing dengan cara itu saja, karena cara healing banyak sekali." Ketika berhadapan dengan sesuatu yang membuatnya luluh, seperti kucing peliharaan, mereka bisa merasa tenang karena tidak perlu menjaga "tembok" mereka tetap berdiri.

"Betul, dia bisa meruntuhkan 'tembok' ketegasannya ketika dihadapkan dengan sesuatu atau aktivitas yang dapat menenangkan dirinya sendiri," ujar Fitri.

Artikel terkait

Tersembunyi di Balik Topeng Kepercayaan Diri: 6 Perilaku yang Mengungkap Rasa Tidak Aman
Curhat di Medsos: Cari Dukungan atau Cuma Pengen Validasi?
7 Tanda Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Seseorang Berbohong
Stop Takut-takutkan Anak! Dampak Buruknya Tak Terduga
Rahasia Menjadi Teman Curhat yang Sejati: Lebih dari Sekedar Mendengarkan
Watak Keras: Hasil Pola Asuh yang Kurang Tepat?
Mencegah Anak Terjerumus Kriminal: Panduan Lengkap untuk Membangun Fondasi Kuat
Ketika Teman Curhat Ingin Bunuh Diri: Cara Tepat Menanggapi dan Menolong
Menikah Muda: Ketahui Risiko Depresi dan Persiapan Mental yang Dibutuhkan
Hipnoparenting: Bukan Solusi Serbaguna untuk Semua Anak
Konflik Keluarga di Era Digital: Waspadai Dampak Negatif Mengumbar Masalah di Media Sosial
Bahaya Menakut-nakuti Anak dengan Ancaman Ditinggalkan