Anak Bicara Kasar? Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasinya

Kamis, 20 Februari 2025 10:41

Anak-anak belajar berbicara kasar dari lingkungan sekitar, seperti orang tua, game online, dan media sosial. Orang tua perlu mendampingi anak saat menggunakan gawai dan mengajarkan nilai-nilai moral untuk mencegah kebiasaan berbicara kasar.

illustration anak bicara kasar © copyright Andrea Piacquadio - Pexels

Anak-anak, dengan segala polos dan kebersihan hatinya, terkadang mengeluarkan kata-kata kasar yang tak terduga. Apa penyebabnya? Psikolog anak, remaja, dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, menjelaskan bahwa cara berbicara anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. "Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka amati," ungkapnya.

Dari Mana Anak-Anak Belajar Berbicara Kasar?

Misalnya, jika anak sering melihat orang tua berbicara kasar, mereka cenderung akan meniru gaya bicara tersebut. Namun, orang tua bukanlah satu-satunya sumber pengaruh. Rosdiana menemukan beberapa kasus di mana anak-anak belajar bahasa kasar dari game online yang mereka mainkan. Konten di media sosial juga bisa menjadi sumber pengaruh yang besar.

Anak-anak yang menghabiskan waktu cukup lama bermain game online dan menjelajahi dunia maya bisa terpapar konten yang tidak pantas, termasuk perilaku kasar yang ditampilkan di dalamnya. Hal ini bisa membuat mereka meniru perilaku tersebut, termasuk berbicara kasar.

Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mendampingi anak saat menggunakan gawai hingga usia 12 tahun. "Pada usia ini, anak dianggap sudah mampu berpikir tentang sebab dan akibat," ujar Rosdiana. Hal ini juga dapat membantu mencegah akses anak ke konten yang mengandung kekerasan atau pornografi.

Saat mendampingi anak, orang tua sebaiknya memberikan pemahaman mengenai batasan usia di media sosial, yaitu 12 tahun. Orang tua perlu aktif terlibat dalam pengawasan dan pendidikan anak mengenai konten yang mereka konsumsi, untuk mencegah anak terpapar konten yang tidak pantas.

Tips Mengatasi Anak yang Bicara Kasar

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak-anak menghindari kebiasaan berbicara kasar:

  • Berikan contoh yang baik: Sebagai orang tua, Anda adalah panutan bagi anak-anak. Gunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkomunikasi, baik di rumah maupun di luar rumah.
  • Ajarkan nilai-nilai moral: Bicarakan dengan anak tentang pentingnya menghormati orang lain dan menggunakan bahasa yang baik. Jelaskan bahwa berbicara kasar dapat menyakiti perasaan orang lain.
  • Bicarakan tentang dampak negatif: Jelaskan kepada anak bahwa berbicara kasar dapat berdampak negatif bagi dirinya sendiri, seperti kehilangan teman atau mendapat hukuman dari orang tua.
  • Berikan alternatif: Ajarkan anak untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih positif, seperti melalui seni, olahraga, atau hobi lainnya.
  • Tetapkan aturan: Tetapkan aturan yang jelas tentang penggunaan gawai dan konten yang diperbolehkan. Awasi anak saat menggunakan gawai dan batasi waktu bermain game online.

Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat membantu anak-anak untuk memahami pentingnya menggunakan bahasa yang baik dan menghormati orang lain. Ingat, sebagai orang tua, Anda memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak, termasuk cara mereka berkomunikasi.

Artikel terkait

Labubu Viral, FOMO Merajalela: Bahaya Tren Kejar Kesenangan di Era Digital
Curhat di Medsos: Cari Dukungan atau Cuma Pengen Validasi?
Anak Diduga Skizofrenia? Langkah Penting Orang Tua
Tantrum Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pentingnya Kesabaran Orang Tua
Eksim pada Anak: Panduan Lengkap untuk Mengatasi Peradangan Kulit
Rahasia Mendidik Anak: Teknik Hypnoparenting untuk Bangun Motivasi dan Kepercayaan Diri
Flu Singapura: Aman Dimandikan, Tapi Isolasi Tetap Penting!
Mengenal Perbedaan Perlindungan dan Overprotektif pada Anak: Kapan Batas Kewajaran Orang Tua?
Instagram Luncurkan Akun Remaja: Fitur Keamanan untuk Pengguna di Bawah 16 Tahun
Protektif vs. Overprotektif: Mengapa Batasan Penting untuk Pertumbuhan Anak?
Bersihkan Jejak Digital di X: Panduan Lengkap untuk Lindungi Privasi
Mendorong Anak Mengatasi Bullying Tanpa Merasa Lemah: Panduan bagi Orang Tua