Terlalu Sering Memuji Anak, Justru Berdampak Buruk?

Rabu, 4 Juni 2025 18:29

Terlalu sering memuji anak justru dapat berdampak negatif pada perkembangannya. Artikel ini membahas mengapa pujian yang berlebihan tidak baik dan bagaimana cara memberikan pujian yang bermakna dan mendorong anak untuk berkembang.

illustration Memuji Anak Illustration happy family

Memberikan pujian kepada anak memang menyenangkan hati dan membangkitkan semangat. Namun, terlalu sering memuji anak justru bisa berdampak buruk bagi perkembangannya. Dr. Jim Taylor dari University of San Francisco mengungkapkan bahwa pujian yang terlalu umum, seperti "Kerja bagus!" atau "Kamu hebat!" tidak memberikan dampak positif yang berarti.

Pujian yang Bermakna Lebih Efektif

Dr. Taylor menegaskan bahwa pujian seperti itu terkesan malas, tidak berguna, dan bahkan merugikan. Alasannya, pujian tersebut tidak spesifik dan tidak menjelaskan kepada anak apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan baik. "Kerja bagus!" misalnya, lebih berfokus pada hasil, bukan prosesnya. Lebih baik diganti dengan "Usahamu bagus!" atau "Kamu bekerja sangat keras dalam mempersiapkan ujian ini." Pujian seperti ini menunjukkan bahwa Anda menghargai proses yang dilakukan anak.

"Anak-anak tidak perlu dipuji 'Kamu hebat' saat berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Itu sudah jelas dengan sendirinya," jelas Dr. Taylor. "Yang penting adalah memberitahu mereka mengapa mereka melakukannya dengan baik, sehingga mereka bisa mengulang proses itu di masa depan untuk mencapai hasil yang sama," sambungnya.

Dampak Negatif Pujian yang Berlebihan

Penelitian dari Columbia University menunjukkan bahwa cara orang tua memuji memiliki pengaruh besar pada perkembangan anak. Anak yang dipuji karena kecerdasannya cenderung fokus pada hasil. Jika gagal, mereka akan merasa kurang gigih, kurang menikmati proses, dan mengaitkan kegagalan dengan kurangnya kemampuan yang dianggap tak bisa diubah.

"Memuji anak atas kecerdasannya membuat mereka takut menghadapi kesulitan karena mereka menganggap kegagalan sama dengan kebodohan," kata Dr. Dweck.

Terlalu sering memuji juga dapat berdampak negatif lain. Anak yang sering dipuji cenderung lebih berhati-hati dalam menjawab pertanyaan, kurang percaya diri, kurang gigih dalam mengerjakan tugas yang sulit, dan kurang berani berbagi ide.

Pujian yang Berfokus pada Usaha Lebih Baik

Sebaliknya, anak yang dipuji atas usahanya menunjukkan minat belajar yang lebih besar, gigih, cenderung senang, menganggap kegagalan sebagai kurangnya usaha yang bisa diubah, dan berprestasi lebih baik di aktivitas berikutnya.

"Memberikan penghargaan atas usaha mendorong anak untuk berusaha lebih keras dan mencari tantangan baru," jelas Dr. Grolnick dari Clark University. Pada anak kecil, Dr. Taylor menyarankan orang tua untuk tidak memuji sama sekali. Cukup soroti apa yang mereka lakukan.

"Sebagai alternatif, ajukan pertanyaan kepada anak-anak untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang pencapaiannya," saran Dr. Taylor. "Contohnya, 'Apa yang paling kamu suka dari penampilanmu?' atau 'Bagaimana perasaanmu tentang apa yang baru saja kamu lakukan?' Biarkan anak-anak memutuskan sendiri bagaimana perasaan mereka tentang pencapaian mereka," lanjutnya.

Intinya, berikan anak kesempatan untuk menghargai diri sendiri atas usahanya. Dorong anak untuk memahami proses pencapaiannya sendiri.

Artikel terkait

Mengenal Lebih Dekat Disabilitas Mental: Kondisi yang Tak Selalu Terlihat
Rahasia Sukses Anak: Libatkan Mereka dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Kecerdasan Buatan: Kemudahan dan Tantangan dalam Dunia Pendidikan
Tanda-Tanda Anak Berpotensi Menjadi Pelaku Bullying
Waspada Diabetes Tipe 1 pada Anak: Kenali Gejala dan Pengobatannya
Ayah, Garda Terdepan dalam Pertumbuhan Anak: Ketahui Tanda-Tanda dan Cara Meningkatkan Keterlibatan
Mengatasi Bullying pada Anak: Tanda-Tanda yang Harus Diperhatikan
Menu Makan Siang Bergizi Gratis: Rahasia Pertumbuhan Sehat Anak
Rahasia Membangun Jembatan Keharmonisan: Cara Orang Tua dan Anak Berkomunikasi Positif
Waspadai Tanda Awal Disleksia pada Anak: Kenali dan Dukung Mereka Berprestasi
Mengajarkan Etika Makan kepada Anak: Panduan Praktis
Si Kecil Ngamuk? Ini Panduan Menghadapi Tantrum Anak Usia 1-3 Tahun