Waspada! Tanda Keterlambatan Perkembangan Motorik pada Anak yang Harus Diperhatikan Orang Tua

Minggu, 22 Desember 2024 16:26

Artikel ini membahas tentang tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Di dalamnya, Anda akan menemukan informasi tentang kapan harus berkonsultasi dengan dokter jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut.

illustration Keterlambatan Perkembangan Motorik Anak © copyright Polesie Toys - Pexels

Sebagai orang tua, Anda tentu menginginkan yang terbaik bagi anak Anda, termasuk perkembangan motoriknya. Perkembangan motorik merupakan kemampuan anak dalam mengendalikan gerakan tubuh, mulai dari gerakan sederhana seperti menggenggam hingga gerakan kompleks seperti berlari dan melompat. Keterlambatan perkembangan motorik dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus.

Tanda Keterlambatan Perkembangan Motorik pada Anak

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai sebagai indikasi keterlambatan perkembangan motorik pada anak adalah:

  1. Kehilangan Kemampuan: Waspadalah jika anak Anda mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan motorik yang sebelumnya sudah dimiliki. Misalnya, jika anak Anda sudah bisa merangkak namun kemudian berhenti melakukannya. Ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang memerlukan perhatian khusus.

  2. Usia 4 Bulan: Bayi yang sehat biasanya sudah bisa menegakkan kepala pada usia ini. Jika anak Anda belum bisa menegakkan kepala dan tangannya masih terkepal, itu bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan. Hal ini perlu dipantau dengan cermat.

  3. Usia 9 Bulan: Anak yang sehat biasanya sudah bisa duduk tanpa bantuan pada usia 9 bulan. Jika anak Anda masih membutuhkan bantuan untuk duduk atau tubuhnya masih disangga, itu bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan motorik. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi ini terjadi.

  4. Usia 16-18 Bulan: Pada usia ini, anak biasanya sudah mulai belajar berjalan. Jika anak Anda belum bisa berjalan di usia ini, itu bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan motorik. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  5. Usia 18 Bulan atau di Atas 2 Tahun: Dominasi tangan biasanya muncul setelah usia ini. Perhatikan apakah anak Anda menggunakan kedua tangan secara seimbang atau lebih dominan menggunakan satu tangan. Jika ada ketidaksamaan yang signifikan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

  6. Isapan yang Kurang Kuat: Isapan yang kurang kuat bisa menyebabkan asupan ASI kurang baik, sehingga bayi berisiko mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Kondisi ini perlu mendapat penanganan segera untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda. Anda tidak perlu membandingkan anak Anda dengan anak lain. Namun, jika Anda melihat tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat jika diperlukan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang perkembangan motorik anak Anda. Ingat, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu anak Anda mencapai potensi terbaiknya.

Artikel terkait

MPASI Aman di Kulkas: Jaga Kesehatan Si Kecil dengan Penyimpanan yang Tepat
Instagram Perketat Privasi dan Kontrol Orang Tua untuk Pengguna di Bawah 18 Tahun
Biskuat dan Manchester United Berkolaborasi Bangun Generasi Sepak Bola Masa Depan Indonesia
Rahasia Gizi untuk Kecerdasan dan Kebahagiaan Anak
Konflik Orang Tua dan Anak: Rahasia Menyelesaikan Perbedaan dengan Bijak
Teh untuk Balita: Mitos atau Fakta?
Sensor Film di Indonesia: Mengapa Masih Dibutuhkan?
Teether: Panduan Praktis Menentukan Waktu yang Tepat untuk Berhenti
Waspada! Kecanduan Smartphone: Mirip Rokok, Negara-negara Segera Atur Penggunaan
Hipnoparenting: Bukan Solusi Serbaguna untuk Semua Anak
ASI: Nutrisi Terbaik untuk Bayi, Lebih dari Sekadar Susu Formula
Ancaman Pneumonia pada Balita: Kenali Gejala & Pencegahannya