:strip_exif():quality(75)/medias/744/bba4882a1537ec31fdfcc9a75a87c617.jpeg)
Aroma laut, atau sea notes, menghadirkan sensasi segar, sejuk, dan menenangkan yang mengingatkan kita pada liburan di pantai. Aroma ini, yang juga dikenal sebagai aquatic, menggambarkan suasana pesisir, angin laut, dan udara bersih, memberikan perasaan bebas dan segar. Dalam parfum, aroma laut sering digunakan untuk menciptakan kesan bersih dan netral, serta menambah dimensi maskulin atau uniseks pada berbagai produk. Namun, bagaimana cara menangkap aroma laut yang segar untuk dijadikan bahan wewangian?
Menangkap Esensi Laut
Aroma laut tidak dapat diekstrak secara alami seperti minyak esensial dari bunga atau rempah. Sebaliknya, sea notes diciptakan melalui komposisi bahan kimia sintetis yang meniru aroma laut. Beberapa pembuat parfum menggunakan minyak esensial dari buah jeruk, tanaman pesisir, dan beberapa tanaman air seperti rumput laut, serta kayu. Salah satu bahan utama dalam wewangian laut adalah Calone, yang aromanya meniru udara laut yang segar dan memiliki wangi kompleks, mulai dari rumput laut asin hingga buah-buahan.
Calone, yang ditemukan oleh Pfizer pada tahun 1966, adalah bahan kimia sintetis yang terkenal untuk menciptakan aroma laut. Aromanya mirip dengan semangka dan melon yang segar, dan menjadi populer pada akhir 1980-an. Selain Calone, bahan-bahan lainnya seperti ambergris, musk sintetis, esens alga laut, ekstrak garam laut, dan aroma kayu seperti cedarwood juga digunakan untuk menambah dimensi dan kompleksitas pada aroma laut.
Aroma Laut dalam Parfum: Dari Cool Water hingga Fierce
Aroma laut pertama kali diperkenalkan sebagai elemen utama dalam parfum Cool Water, yang diluncurkan pada tahun 1988. Kesuksesannya membuka jalan bagi perkembangan wewangian dengan tema aquatic atau ozonic. Pada dekade 1990-an, banyak parfum yang mengadopsi aroma sea notes, dan dengan kemajuan teknologi, bahan-bahan sintetis seperti calone dan ambergris sintetis semakin banyak digunakan.
Saat ini, wewangian beraroma laut tidak hanya terbatas pada kategori aquatic, tetapi juga hadir dalam parfum floral, woody, hingga oriental, memberikan kesegaran yang berbeda dalam setiap produk. Salah satu parfum populer yang menggunakan aroma laut adalah Fierce dari Abercrombie & Fitch, yang diluncurkan pada tahun 2002.
Fierce: Cerminan Keberanian dan Kesegaran
Fierce dikenal dengan aroma yang kuat dan maskulin, namun tetap segar dan energik. Parfum ini dikelompokkan dalam keluarga woody aromatic, memadukan kesegaran herbal dan kehangatan kayu. Aroma awal Fierce menghadirkan wangi lemon, jeruk, petitgrain, kapulaga, fir, dan aroma laut yang memberikan sensasi segar.
Di bagian middle notes, aroma rosemary, lily of the valley, melati, mawar, dan sage menambah nuansa herbal dan floral yang lebih halus. Aroma akhir terdiri dari musk, vetiver, dan oakmoss, memberikan sentuhan kehangatan dan kekuatan. Fierce diciptakan oleh Master Perfumer Carlos Benaim di IFF, yang menggambarkannya sebagai cerminan sejati dari esensi merek Abercrombie & Fitch yang berani. Dia menciptakan wewangian ini untuk menggambarkan pria yang berjiwa petualang dan berani.
Fierce awalnya menjadi aroma khas di butik Abercrombie & Fitch dan kini dihadirkan kembali dengan kemasan lebih bersih. Peluncuran kembali ini bertujuan untuk melestarikan warisan ikonik Fierce sambil memperluas aksesibilitasnya kepada generasi baru pencinta wewangian.