:strip_exif():quality(75)/medias/91/1e0dd39f26910119652213d071be829e.jpeg)
Jakarta - Alis merupakan elemen penting dalam riasan wajah yang dapat menciptakan tampilan harmonis. Sayangnya, perhatian seringkali lebih tertuju pada lipstik, eyeshadow, atau produk complexion lainnya.
Mediana Hanifa, Project Lead The Brow Lab by Make Over, menjelaskan bahwa riasan alis yang tepat dapat meningkatkan keselarasan wajah. "Alis adalah kuncinya. Jika riasan wajah tebal tetapi alisnya terlalu tipis, itu tidak selaras. Sebaliknya, jika riasan tipis tetapi alisnya tebal, hasilnya juga tidak seimbang," ujarnya saat pembukaan The Brow Lab by Make Over di Ashta District 8, Jakarta.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna riasan untuk menyadari peran alis dalam menyempurnakan keseluruhan tampilan.
Mediana juga mengungkapkan bahwa tren alis terus berkembang. Saat ini, konsep "brow blindness" semakin populer, di mana alis terintegrasi dengan elemen makeup lainnya, seperti blush blindness.
Kembali ke tahun 2016, gaya alis super snatch yang dipopulerkan Kylie Jenner mendominasi dunia kecantikan. Namun, seiring waktu, tren ini berkembang, terutama dengan pengaruh media sosial seperti TikTok yang memperkenalkan variasi gaya yang lebih luas.
Dulu, tren alis cenderung jelas, dengan alis tegas di satu sisi dan gaya 'feathery brows' di sisi lain. Kini, variasi gaya semakin beragam.
Menurut Mediana, tren alis saat ini tidak terfokus pada satu tampilan saja, seperti yang dilakukan oleh Make Over. "Kami tidak ingin hanya menonjolkan satu 'look' alis. Awalnya, kami memperkenalkan 'brow lamination', gaya serat alis yang rapi ala Hailey Bieber. Namun, kami menyadari bahwa konsumen memiliki preferensi yang berbeda-beda," jelasnya.
Untuk itu, Make Over menghadirkan The Brow Lab dengan berbagai alat dan panduan, termasuk 'brow home reading', untuk membantu konsumen menemukan gaya alis yang sesuai dengan kepribadian masing-masing.