:strip_exif():quality(75)/medias/2334/a0de760ed714cde28ae76679c9463f4d.jpeg)
Bahaya Tersembunyi di Balik Wangi Parfum: Alergi dan Iritasi Kulit
Siapa yang tidak suka wangi parfum? Sayangnya, aroma yang sedap ini bisa menjadi musuh bagi kulit sensitif. Terlalu sering atau terlalu lama terpapar parfum bisa memicu iritasi atau ruam gatal, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat alergi.
Dr. Leow Yung Hian, konsultan senior dermatologi National Skin Centre Singapura, menjelaskan bahwa parfum dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan, suatu kondisi kulit yang muncul akibat iritasi.
"Siapa pun bisa mengalaminya jika produk tersebut terlalu pekat," tegas Dr. Leow.
Sementara itu, bagi yang memiliki alergi terhadap parfum tertentu, paparan berulang terhadap wewangian yang sama bisa menyebabkan ruam gatal yang semakin parah, bahkan menyebar ke seluruh tubuh.
Dr. Christopher Foo, spesialis dermatologi dan konsultan dari Raffles Skin & Aesthetics, mengungkapkan bahwa bahan kimia dalam parfumlah yang memicu reaksi kulit. "Setiap parfum memiliki komposisi bahan kimia yang berbeda," terangnya.
Terkadang, Anda baru merasakan gatal setelah beberapa kali terpapar parfum yang sama. Ini karena dermatitis kontak alergi membutuhkan waktu untuk muncul. "Tubuh perlu sensitisasi terlebih dahulu terhadap produk, sehingga beberapa paparan pertama tidak akan menimbulkan reaksi," jelas Dr. Foo.
Jika rasa gatal masih tertahankan dan ruam tidak terlalu parah, Anda mungkin hanya mengalami reaksi ringan. "Cukup hindari produk tersebut di masa depan," saran Dr. Foo.
Namun, jika gatal tak tertahankan, ruam menyebar dengan cepat, atau bahkan muncul lecet, segera temui dokter. "Dokter kulit bisa memberikan perawatan lebih lanjut dan melakukan tes tempel untuk memastikan alergi," tambah Dr. Foo.
Untuk meredakan reaksi ringan, Anda bisa menggunakan krim hidrokortison, sebuah steroid topikal antiinflamasi yang dijual bebas.
Ingat, sebelum memilih parfum, perhatikan jenis kulit Anda dan selalu lakukan tes alergi terlebih dahulu.