:strip_exif():quality(75)/medias/121/5d31f747947614ba50089f9df69e60cb.jpeg)
Obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, diabetes, dan berbagai penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara mencegah obesitas pada anak.
Menurut Dr. dr. Inge Permadhi, SpGK (K), seorang dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, edukasi mengenai makanan sehat dan gizi seimbang sangat penting untuk mengurangi risiko obesitas. "Di sekolah, guru harus mengajarkan siswa tentang makanan sehat dengan gizi seimbang. Anak-anak yang cerdas dapat menjadi jembatan edukasi bagi orang tua mereka," ujarnya.
Inge menekankan pentingnya kolaborasi antara orang tua dan sekolah dalam edukasi ini. Sekolah diharapkan memberikan informasi tentang makanan sehat dan aktivitas fisik yang cukup, sehingga anak-anak dapat mengelola energi mereka dengan baik. Di sisi lain, orang tua perlu menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan mendampingi anak-anak dalam berolahraga bersama.
Orang tua juga perlu memahami kandungan gizi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Mereka harus menyadari bahwa anak yang gemuk biasanya disebabkan oleh kelebihan lemak, bukan otot. Jika anak mengalami obesitas akibat kelebihan lemak, orang tua dapat mengurangi asupan makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana serta lemak berlebih.
Dr. Inge menyarankan untuk meningkatkan konsumsi karbohidrat kompleks seperti buah dan sayur, serta menghindari makanan tinggi lemak, seperti makanan berlemak dan makanan yang digoreng. "Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi anak. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi penambahan gula dalam makanan dan minuman," tambahnya.
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia ini menegaskan bahwa konsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik, termasuk diabetes melitus, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, asam urat tinggi, hipertensi, dan masalah kesehatan lainnya.
Edukasi sebaiknya mengacu pada pedoman makan sehat dengan zat gizi seimbang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes merekomendasikan agar satu porsi makanan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk (hewani dan nabati), sayur, dan buah, untuk mendapatkan komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari lima anak mengalami kelebihan berat badan. Persentase obesitas meningkat dari 8 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Kemenkes telah menyatakan bahwa obesitas berbahaya bagi masa depan anak. Penyebab obesitas pada anak antara lain konsumsi makanan dan minuman tinggi kalori dan gula, makanan berlemak, serta kurangnya aktivitas fisik.