Jennifer Lopez dan Ben Affleck Berpisah: Mengapa Kembali dengan Mantan Bukan Selalu Pilihan Tepat?

Minggu, 10 November 2024 17:56

Perpisahan Jennifer Lopez dan Ben Affleck kembali memicu perdebatan mengenai kembali menjalin hubungan dengan mantan. Banyak orang berpendapat bahwa kembali dengan mantan bukanlah pilihan yang tepat. Artikel ini membahas lima alasan mengapa kembali dengan mantan seringkali bukan pilihan tepat.

illustration kembali dengan mantan © copyright Pixabay - Pexels

Pasangan selebritas Jennifer Lopez, atau J-Lo, dan Ben Affleck baru-baru ini menjadi sorotan publik akibat kabar perceraian mereka. Keduanya telah berpisah sejak 26 April 2024, mengakhiri pernikahan yang berlangsung selama dua tahun, yang dilangsungkan di Las Vegas pada 17 Juli 2022. Perjalanan cinta mereka memang cukup panjang, karena J-Lo dan Ben pernah bertunangan pada tahun 2003. Namun, keduanya memutuskan untuk berpisah dan menikahi orang lain. Tujuh belas tahun kemudian, pada tahun 2022, mereka kembali bersama dan memutuskan untuk menikah.

Alasan Mengapa Kembali dengan Mantan Seringkali Bukan Pilihan Tepat

Kabar perpisahan J-Lo dan Ben Affleck ini kembali memicu perdebatan mengenai kembali menjalin hubungan dengan mantan. Banyak orang berpendapat bahwa kembali dengan mantan bukanlah pilihan yang tepat. Hal ini didukung oleh sejumlah alasan yang mendasari, berikut beberapa di antaranya:

1. Terjebak dalam Zona Nyaman

Salah satu alasan utama mengapa orang kembali dengan mantan adalah karena mereka merasa nyaman dan akrab dengan pasangan lama. Mantan pasangan biasanya lebih mengenal kita dibandingkan orang baru, sehingga kita cenderung merasa lebih aman dan nyaman di dekat mereka. Namun, terjebak dalam zona nyaman ini dapat menghambat perkembangan diri dan membuat kita tetap terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. "People often go back to their exes because it feels comfortable and familiar," ujar Psychology Today.

2. Hilangnya Kepercayaan

Putusnya suatu hubungan sering kali disebabkan oleh hilangnya kepercayaan. Hal ini bisa terjadi akibat perselingkuhan, kebohongan, atau tindakan yang menyakiti pasangan. Ketika kembali bersama mantan, kepercayaan yang hilang tersebut sulit untuk dipulihkan, dan rasa curiga akan selalu ada di antara keduanya. Hilangnya kepercayaan dapat mengganggu keharmonisan hubungan dan menimbulkan kekhawatiran. "Trust is essential in any relationship, and once it's broken, it can be incredibly difficult to rebuild," tulis Verywell Mind.

3. Ketergantungan Emosional

Ketakutan akan kehilangan dan penyesalan sering kali menjadi alasan untuk kembali ke mantan. Hal ini dapat menciptakan ketergantungan yang tidak sehat, di mana kita cenderung memaklumi perilaku buruk pasangan demi menjaga hubungan. Akibatnya, kita bisa terjebak dalam situasi di mana kita terus berkorban agar pasangan tidak pergi. Ketergantungan emosional dapat merusak keseimbangan dalam hubungan dan membuat kita merasa tidak berdaya.

4. Beban Emosional dari Hubungan Lama

Kembali berhubungan dengan mantan mengingatkan kita pada kenangan, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Kenangan buruk, seperti pertengkaran dan konflik, bisa kembali muncul dan menjadi beban emosional, yang dapat mengganggu hubungan yang sedang dijalin. Elite Daily menyatakan, "Returning to an ex often brings up old baggage, including memories of past fights and arguments."

5. Beberapa Hal Tidak Berubah

Salah satu alasan untuk tidak kembali dengan mantan adalah sifat seseorang yang cenderung sulit berubah dalam waktu singkat. Ketika kembali bersama, mantan mungkin masih memiliki sifat buruk atau kebiasaan yang tidak cocok dengan kita. Hal ini bisa memicu masalah lama yang sama yang menyebabkan hubungan tersebut berakhir sebelumnya. "People often don't change that much, and the same issues that led to the break-up may resurface," tulis Psychology Today.

Dengan memahami alasan-alasan ini, kita dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan mengenai hubungan masa lalu. Kembali dengan mantan memang bisa terasa nyaman, namun perlu dipertimbangkan apakah hal itu benar-benar baik untuk perkembangan diri dan hubungan yang ingin kita jalin di masa depan.

Artikel terkait

Panduan Mengakhiri Hubungan dengan Baik: Tips Bijak untuk Menutup Bab Baru
Mantanmu Sudah Move On? Kenali Tanda-Tandanya
Gmail Kini Punya Centang Biru: Cara Baru Kenali Email Terpercaya
Hubungan Toksik: Ketika Cinta Berubah Menjadi Penjara & Cara Mengatasinya
Generasi Z: Atasi Stres dengan Mindfulness - Tips dari Pakar Amerika Serikat
Rahasia Kebahagiaan: Studi Harvard Ungkap Kualitas Hubungan Lebih Penting dari Uang
Siapa Saja yang Dihubungi Seseorang di WhatsApp? Panduan Etis & Aman
Pernikahan Lavender: Rahasia di Balik Ikatan yang Tersembunyi
Alasan Mengapa Kembali dengan Mantan Tidak Selalu Tepat
Mengapa Banyak Orang Kembali kepada Mantan Pasangan?
Tren Perawatan Kulit di Pesawat: Sopan atau Mengganggu?
Rahasia Awet Muda: Kolagen Remodeling untuk Kulit Sehat dan Bercahaya