:strip_exif():quality(75)/medias/2195/f417cf2dc674f6bfc4a0894456a76815.jpeg)
Kekurangan gizi dapat berdampak serius pada perkembangan anak, termasuk kemampuan mengingat. Penelitian terbaru oleh Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) terhadap 500 anak sekolah dasar di Jakarta menunjukkan bahwa anak-anak yang kekurangan gizi berisiko mengalami gangguan working memory.
Apa Itu Working Memory dan Mengapa Penting?
Working memory atau daya ingat kerja adalah kemampuan otak untuk menyimpan dan memproses informasi dalam waktu singkat. Kemampuan ini berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari belajar, memecahkan masalah, hingga mengambil keputusan.
Anak dengan working memory yang baik akan lebih mudah menangkap informasi dan pelajaran di sekolah, berpikir kritis untuk menemukan solusi atas masalah, serta membuat pilihan yang tepat dalam situasi yang berbeda.
Penyebab Working Memory Lemah pada Anak
Salah satu faktor utama yang memengaruhi working memory adalah asupan gizi. Kekurangan zat besi dan energi dapat menghambat perkembangan otak dan menyebabkan gangguan working memory. Anak yang mengalami anemia, misalnya, juga berisiko mengalami kesulitan belajar akibat gangguan working memory.
Meningkatkan Working Memory Anak dengan Gizi Seimbang
Untuk menjaga working memory anak tetap optimal, penting untuk memberikan asupan gizi yang seimbang. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
- Berikan makanan bergizi seimbang: Sesuaikan menu makanan anak dengan pedoman "Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan.
- Cukupi asupan zat besi: Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, ikan, dan sayur-sayuran hijau untuk mencegah anemia.
- Perhatikan kebutuhan energi: Pastikan anak mendapatkan cukup energi melalui makanan untuk menunjang kegiatan belajar dan bermain.
Menjaga kesehatan anak sejak dini, termasuk memperhatikan asupan gizinya, sangat penting untuk masa depannya. Dengan nutrisi yang tepat, anak dapat tumbuh sehat dan cerdas, sehingga memiliki masa depan yang lebih baik.