:strip_exif():quality(75)/medias/2721/34d7229b9dd88c5a76e06c727619465c.jpeg)
Memasang sheet mask di pesawat kini menjadi tren yang menjanjikan kulit glowing dan terhidrasi saat terbang. Namun, tren ini memicu perdebatan, dengan sebagian orang menganggapnya sebagai pelanggaran etika perjalanan udara.
Pertimbangan Etiket dan Kenyamanan
Para pakar etiket mempertanyakan kesopanan menyalakan lampu LED atau menyemprot pelembap di kabin pesawat, terutama di kelas ekonomi yang terbatas. Mereka berpendapat bahwa rutinitas perawatan kulit sebaiknya dilakukan di kamar hotel, mengingat ruang terbatas di pesawat dan pentingnya menghormati kenyamanan orang lain.
"Kita berada di tempat yang sempit," ujar Lisa Grotts, seorang pakar etiket. "Anda harus memperhatikan orang lain. Jangan mencoba menarik perhatian pada diri sendiri. Tunggu sampai masuk ke kamar hotel dan lakukan itu."
Potensi Gangguan bagi Penumpang Lain
Selain kurang sopan, penggunaan sheet mask atau masker LED dapat mengganggu penumpang lain, terutama jika produk tersebut memiliki aroma yang kuat. Baunya dapat menjadi gangguan tambahan, bahkan bagi penumpang yang memiliki alergi.
Manfaat Perawatan Kulit di Pesawat
Namun, ahli kulit mendukung perawatan kulit di pesawat karena kulit dapat kehilangan kelembapan selama penerbangan. Penggunaan produk yang menghidrasi, terutama yang mengandung humektan dan emolien, dapat membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan segar.
Dr. Jeffrey Fromowitz bahkan menyatakan bahwa masker LED bermanfaat untuk kulit karena mengurangi peradangan dan memberikan hidrasi, sehingga cocok untuk penerbangan jarak jauh.
Rekomendasi dan Kesimpulan
Meskipun memiliki manfaat, para pakar etiket tetap menyarankan agar penumpang menahan diri. Semprotan pelembap atau pelembap ringan tidak masalah, tetapi untuk perawatan kulit yang lebih kompleks, sebaiknya dilakukan setelah turun dari pesawat.