:strip_exif():quality(75)/medias/611/9e6784860a54e6e1420e51cfec464035.jpeg)
Beberapa orangtua masih beranggapan bahwa setiap bayi perlu menjalani fase peralihan dari menyusui langsung ke penggunaan botol susu, baik itu dengan ASI perah maupun susu formula. Namun, apakah hal itu benar?
Menurut dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS, tidak ada keharusan untuk melakukan peralihan tersebut. Dalam acara peluncuran SofTouch™ Nursing Bottle Biomass PP Wide Neck dari Pigeon, ia menekankan pentingnya menyusui langsung (direct breastfeeding/DBF) bagi ibu yang tinggal di rumah. Ia menyarankan agar ibu mengutamakan menyusui langsung dari puting ibu dan tidak perlu menggunakan botol susu.
Bagi ibu yang bekerja, penggunaan botol susu diperbolehkan, tetapi disarankan untuk tetap melakukan DBF setidaknya selama dua minggu sebelum kembali bekerja. "Di rumah, ibu tidak perlu memompa. Menyusui langsung adalah yang terbaik," ungkap dr. Partiwi. Menyusui langsung tidak dapat digantikan oleh botol susu karena memiliki banyak manfaat, termasuk memperkuat ikatan antara ibu dan anak melalui kontak kulit ke kulit.
Namun, jika bayi lahir prematur atau mengalami masalah berat badan, penggunaan ASI perah mungkin diperlukan.
Dengan memahami pentingnya menyusui langsung, orangtua dapat memberikan yang terbaik bagi perkembangan bayi mereka.