:strip_exif():quality(75)/medias/717/1b28f608a0e0a789645840f5a89a26f4.jpeg)
Tabir Surya dan Vitamin D: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki banyak sinar matahari. Namun, banyak orang yang kekurangan vitamin D karena gaya hidup yang menghindari paparan sinar matahari dan penggunaan tabir surya.
Apakah penggunaan tabir surya menghalangi produksi vitamin D?
Faktanya, penggunaan tabir surya secara teratur tidak secara signifikan memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya hanya memiliki sedikit atau tidak ada dampak pada konsentrasi vitamin D. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa tabir surya dapat menghalangi penyerapan vitamin D jika digunakan secara berlebihan (lebih dari satu ons), sebagian besar orang tidak menggunakannya sebanyak itu.
Penting untuk Diingat:
Meskipun mendapatkan vitamin D dari sinar matahari penting, terlalu banyak paparan sinar ultraviolet (UV) dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Paparan UV dikaitkan dengan 80-90% kanker kulit.
Penggunaan tabir surya secara teratur merupakan kunci untuk mengurangi risiko kanker kulit.
Cara Mendapatkan Vitamin D:
Paparan Sinar Matahari:
Paparan sinar matahari selama 5-30 menit per hari, tanpa menggunakan tabir surya, cukup untuk menghasilkan vitamin D.
Waktu terbaik untuk berjemur adalah antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, setidaknya dua kali seminggu.
* Cukup mengekspos kulit di wajah, lengan, tangan, dan kaki.
Makanan: Beberapa makanan seperti salmon, tuna, telur, dan jamur mengandung vitamin D.
Suplemen: Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin D jika Anda tidak mendapatkan cukup dari sumber lain.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk menentukan kebutuhan vitamin D yang tepat untuk Anda.