:strip_exif():quality(75)/medias/883/c70cf8847690eae0664644a0eb61741a.jpeg)
Pernahkah Anda merasa pusing dan mual saat berada di kendaraan? Kondisi ini dikenal sebagai mabuk perjalanan, yang dapat terjadi saat berkendara di jalan berkelok-kelok maupun saat berlayar di atas ombak. Mabuk perjalanan, atau mabuk karena pergerakan, merupakan gangguan sensor yang terjadi di pusat keseimbangan tubuh. Tidak semua orang mengalaminya, dan biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan sinyal yang dikirim oleh tiga area sensorik: area visual, sistem vestibular (alat keseimbangan dalam telinga), dan sistem sensor saraf.
Penyebab Mabuk Perjalanan
Beberapa faktor dapat memicu mabuk perjalanan, antara lain:
- Kondisi Medis: Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti vertigo atau penyakit Parkinson, lebih rentan mengalami mabuk perjalanan.
- Usia: Anak-anak berusia 2-12 tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun lebih mudah mabuk perjalanan dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
- Kondisi Fisiologis: Wanita yang sedang menstruasi, hamil, menjalani terapi pergantian hormon, atau mengonsumsi obat kontrasepsi juga lebih mudah mengalami mabuk perjalanan.
- Faktor Psikologis: Kecemasan dan stres dapat meningkatkan risiko mabuk perjalanan.
Cara Kerja Pusat Keseimbangan Tubuh
Ketiga area sensorik tersebut bekerja sama untuk menstabilkan keseimbangan tubuh. Mereka mengirimkan sinyal ke otak, yang kemudian menginterpretasikannya sebagai informasi tentang posisi dan pergerakan tubuh. Namun, jika sinyal yang diterima otak tidak selaras, otak akan merasa bingung dan menyebabkan pusing atau mual.
Sebagai contoh, saat berada di kendaraan sambil menatap ponsel, mata Anda tidak merasakan pergerakan, tetapi sistem vestibular merasakannya. Hal ini menyebabkan ketidakselarasan sinyal yang dikirim ke otak dan memicu rasa pusing dan mual.
Gejala Mabuk Perjalanan
Gejala mabuk perjalanan yang umum meliputi:
- Mual
- Pusing
- Sakit kepala
- Lesu
- Berkeringat
- Banyak mengeluarkan liur
- Muntah (pada kasus yang lebih parah)
Meskipun tidak berbahaya, mabuk perjalanan dapat mengganggu aktivitas. Namun, ketika keseimbangan tubuh kembali normal, rasa mabuk akan hilang.
Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan
Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi mabuk perjalanan:
- Pilih Tempat Duduk yang Stabil: Hindari tempat duduk di bagian belakang kendaraan atau di dekat jendela, karena pergerakannya lebih terasa.
- Konsumsi Obat Anti-Mual: Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat anti-mual yang tepat untuk mengatasi mabuk perjalanan.
- Hindari Membaca atau Menggunakan Ponsel: Fokuslah pada cakrawala atau titik tetap saat berkendara untuk menjaga keseimbangan sinyal yang dikirim ke otak.
- Beristirahat Secara Berkala: Berhentilah untuk beristirahat dan berjalan sebentar di setiap perjalanan panjang untuk membantu tubuh kembali ke keseimbangan.
- Makan Ringan: Hindari makanan berlemak atau berminyak sebelum bepergian, dan makanlah camilan ringan selama perjalanan untuk mencegah rasa mual.
- Aromaterapi: Beberapa orang merasa aroma peppermint atau jahe dapat membantu meredakan gejala mabuk perjalanan.
Jika Anda mengalami mabuk perjalanan yang parah atau sering, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari solusi terbaik.