Mengatasi Hipertensi pada Ibu Hamil dengan Bijak

Selasa, 10 Juni 2025 13:13

Artikel ini membahas penyebab, ciri-ciri, bahaya, dan cara mengatasi hipertensi pada ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

© copyright cottonbro studio - Pexels

Hipertensi pada Ibu Hamil: Waspadai dan Atasi dengan Bijak

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat terjadi pada siapa saja, termasuk wanita hamil. Kondisi ini harus diwaspadai untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil

Penyebab hipertensi pada ibu hamil mirip dengan penyebab hipertensi pada umumnya, yaitu peningkatan tekanan aliran darah yang dipompa oleh jantung. Hipertensi dalam kehamilan ditandai dengan tekanan darah di atas 140/90 mmHg, biasanya muncul sekitar usia kehamilan 20 minggu, meskipun bisa juga terjadi lebih awal.

Ciri-ciri Hipertensi saat Hamil

Selain tekanan darah tinggi, ibu hamil yang mengalami hipertensi sering mengalami gejala berikut:

- Pembengkakan pada tungkai

- Penurunan produksi urine

- Peningkatan berat badan yang signifikan dan mendadak

- Penglihatan kabur yang tiba-tiba

- Mual dan muntah

- Nyeri di ulu hati atau perut

- Peningkatan kadar protein dalam urine

- Perubahan fungsi ginjal dan hati

Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

Hipertensi dapat menyebabkan sejumlah risiko serius, antara lain:

1. Kelahiran Prematur

Jika hipertensi memburuk, dokter mungkin merekomendasikan kelahiran prematur untuk mencegah eklamsia.

2. Solusio Plasenta

Terpisahnya plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan yang dapat mengakibatkan perdarahan hebat.

3. Pertumbuhan Janin Terhambat

Aliran darah yang berkurang ke plasenta dapat mengakibatkan janin kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga pertumbuhannya terhambat.

4. Risiko Kardiovaskular

Preeklamsia dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke setelah melahirkan, terutama jika melahirkan secara prematur.

5. Kerusakan Organ

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat merusak organ tubuh seperti otak, jantung, ginjal, dan hati. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi.

Cara Mengatasi Hipertensi saat Hamil

Deteksi dini melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat penting untuk mengenali tanda-tanda hipertensi dan komplikasi lainnya. Pemeriksaan urine juga merupakan bagian dari kontrol kehamilan yang penting.

Ibu hamil dianjurkan untuk:

- Menghindari makanan tinggi kalori, seperti bayam, kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah.

- Berolahraga secara teratur.

- Mengonsumsi makanan bergizi.

- Istirahat yang cukup.

- Minum jus yang dapat menurunkan tekanan darah.

- Menghindari alkohol dan mengelola stres dengan baik.

Dengan langkah-langkah ini, ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri dan janin, serta mencegah komplikasi yang berbahaya.

Artikel terkait

Bahaya Mager: Ancaman Serius Bagi Kesehatan yang Tak Boleh Diremehkan
Kopi dan Jantung: Batas Aman Minum Kopi Sehari
Rahasia Sukses Diet: Olahraga, Kunci Turunkan Berat Badan Maksimal
Manfaat dan Risiko Jus Daun Pepaya: Konsumsi dengan Bijak
Wasir: Kenali Gejala, Tingkat Keparahan, dan Cara Mengatasinya
Jalan Kaki Singkat, Solusi Cepat Turunkan Gula Darah Setelah Makan
7 Makanan Tinggi Serat untuk Atasi Perut Buncit dan Tingkatkan Kesehatan
Tahu: Rahasia Umur Panjang ala Jepang yang Mudah Didapat dan Sehat
Waspada Merkuri dalam Ikan: Panduan Konsumsi Aman untuk Ibu Hamil dan Anak
Jalan Kaki untuk Perut Rata: Mitos atau Fakta?
Rahasia Maksimalkan Manfaat Kiwi: Tips dari Ahli Gizi
Rahasia Air Kelapa: Segudang Manfaat, Konsumsi Tepat untuk Kesehatan Optimal