:strip_exif():quality(75)/medias/23036/0ced7ca025da96138f8873466d1458e5.jpg)
Konsumsi alkohol berlebih kerap dikaitkan dengan peningkatan lemak perut, terutama pada pria. Banyak penelitian menunjukkan korelasi antara keduanya, namun bagaimana sebenarnya mekanismenya?
Sebuah studi di European Journal of Nutrition tahun 1999-2000 melibatkan 1.491 pria dan 1.563 wanita Spanyol (usia 25-74 tahun) menemukan bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari tiga minuman beralkohol per hari memiliki risiko 80% lebih tinggi mengalami penumpukan lemak perut. Temuan ini menguatkan hubungan antara alkohol dan perut buncit. Namun, mengapa hal ini terjadi?
Mekanisme Alkohol dan Perut Buncit
Terdapat beberapa faktor yang menjelaskan bagaimana alkohol berkontribusi pada perut buncit. Pertama, minuman beralkohol, khususnya bir, mengandung kalori yang signifikan. "Satu kaleng bir (356 gram) saja mengandung sekitar 153 kkal," ungkap penelitian tersebut. Konsumsi alkohol yang tidak terkontrol menyebabkan kelebihan kalori yang tersimpan sebagai lemak.
Selain itu, alkohol dapat meningkatkan nafsu makan. Akibatnya, konsumsi makanan, terutama yang tinggi lemak, cenderung meningkat. Kombinasi kalori berlebih dari alkohol dan makanan tinggi lemak semakin memperparah penumpukan lemak perut jika tidak diimbangi pola hidup sehat.
Mekanisme lain adalah gangguan metabolisme lemak. Saat tubuh memproses alkohol, pembakaran lemak menjadi prioritas kedua. Hal ini menyebabkan metabolisme lemak melambat dan lemak lebih mudah terakumulasi, terutama di area perut.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kandungan fitoestrogen dalam bir, yang berasal dari hop. "Bir mengandung hop, yang kaya fitoestrogen. Senyawa ini meniru hormon estrogen dan beberapa penelitian menunjukkan kaitannya dengan distribusi lemak pada pria, sehingga meningkatkan risiko penumpukan lemak perut. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan," jelas peneliti.
Perbedaan penyimpanan lemak antara pria dan wanita juga berperan. Pria cenderung menyimpan lemak di perut, berbeda dengan wanita yang lebih banyak menyimpan lemak di pinggul atau bokong. Oleh karena itu, efek perut buncit akibat alkohol lebih terlihat signifikan pada pria.
Selain perut buncit, konsumsi alkohol berlebihan juga memicu masalah kesehatan serius seperti asites. Asites merupakan penumpukan cairan di rongga perut, yang sering kali merupakan tanda penyakit hati seperti sirosis atau kanker hati. "Normalnya, cairan di rongga perut kurang dari 20 mililiter, tetapi pada penderita asites bisa lebih dari 25 mililiter, menyebabkan perut membengkak," kata seorang ahli kesehatan.
Mencegah Perut Buncit Akibat Alkohol
Untuk mencegah penumpukan lemak perut akibat konsumsi alkohol, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan. Olahraga teratur sangat penting untuk membakar kalori berlebih dan mengurangi lemak tubuh.
Membatasi konsumsi alkohol juga krusial. Pilih minuman rendah kalori dan batasi frekuensi konsumsi, misalnya maksimal sekali seminggu. Penting untuk menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan tinggi lemak saat mengonsumsi alkohol.
Atur pola minum alkohol dengan tidak mengonsumsi dalam jumlah banyak sekaligus. Selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup air putih. Meskipun alkohol bukan satu-satunya penyebab perut buncit, mengurangi konsumsinya dan menjalani gaya hidup sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan bentuk tubuh ideal.