Waspada! 5 Perubahan Kulit Ini Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes

Diabetes melitus, atau penyakit gula, merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Angka penderita diabetes di Indonesia terus meningkat, dan seringkali tanda awal penyakit ini terlewatkan. Perubahan pada kulit, misalnya, menjadi salah satu indikator yang kerap diabaikan, padahal bisa menjadi penanda diabetes atau pradiabetes.

Lima Tanda Perubahan Kulit yang Mengindikasikan Diabetes

Mengapa perubahan kulit menjadi tanda awal diabetes? Hal ini disebabkan oleh pengaruh kadar gula darah tinggi terhadap berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan kulit. Gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil, mengganggu fungsi sistem imun, dan memicu peradangan. Akibatnya, muncul berbagai kelainan pada kulit yang menjadi sinyal peringatan.

Bagaimana perubahan kulit tersebut muncul? Penjelasannya sebagai berikut:

1. Kulit Gelap dan Bertekstur Beludru (Akantosis Nigrikans): Munculnya bercak gelap seperti beludru di area leher, ketiak, atau selangkangan merupakan tanda awal yang umum. "Kondisi ini, yang disebut akantosis nigrikans, seringkali menjadi gejala awal diabetes." Peningkatan insulin dalam tubuh akibat resistensi insulin dapat memicu hiperpigmentasi kulit.

2. Bintik-bintik di Tulang Kering (Dermopati Diabetik): Bintik-bintik cokelat kemerahan berbentuk bulat atau oval di tulang kering merupakan indikasi lain. "Awalnya terasa bersisik, kemudian mendatar dan meninggalkan cekungan kecil." Meskipun bisa memudar setelah diabetes terkontrol, kemunculannya tetap patut diwaspadai.

3. Infeksi Kulit yang Sulit Sembuh: Sistem imun yang terganggu akibat kadar gula darah tinggi membuat luka atau infeksi kulit kecil menjadi sulit sembuh. "Sistem imun yang terganggu akibat kadar gula darah tinggi dapat menghambat proses penyembuhan." Luka yang tidak kunjung membaik perlu segera mendapat perhatian medis.

4. Kulit Kering dan Gatal: Diabetes dapat mengganggu kemampuan tubuh mempertahankan kelembapan kulit. "Kadar gula darah tinggi mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan kelembapan kulit." Kulit kering dan gatal yang menetap memerlukan penanganan medis.

5. Ruam Kulit: Perubahan kadar gula darah memicu reaksi inflamasi pada kulit. "Perubahan kadar gula darah dapat memicu reaksi inflamasi pada kulit, menyebabkan ruam, kemerahan, dan rasa gatal." Berbagai jenis ruam yang tidak kunjung hilang memerlukan pemeriksaan dokter.

Penting untuk diingat bahwa perubahan kulit ini bukanlah satu-satunya gejala diabetes. Gejala lain seperti sering haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan juga perlu diperhatikan. "Jika Anda mengalami perubahan pada kulit atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat." Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Perubahan pada kulit bisa menjadi petunjuk awal adanya masalah gula darah. Oleh karena itu, memperhatikan kondisi kulit dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada keluhan yang mengkhawatirkan merupakan langkah bijak untuk menjaga kesehatan.

Pencegahan dini dan pengobatan yang tepat sangat penting dalam mengendalikan diabetes dan mencegah komplikasi serius. Dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan dan rajin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes.