Waspada Bahaya Gula Darah Tinggi: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Minggu, 9 Februari 2025 20:31

Waspadai bahaya gula darah tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Kenali gejalanya, penyebabnya, dan cara mengatasinya untuk menjaga kesehatan Anda.

illustration Gula Darah Tinggi Illustration gula darah meter

Kadar gula darah di atas 600 mg/dL merupakan kondisi yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian. Kondisi ini, yang dikenal sebagai hiperglikemia hiperosmolar, merupakan komplikasi diabetes yang ditandai dengan peningkatan gula darah yang berlebihan dan berlangsung lama. Kelebihan gula akan dikeluarkan melalui urine, menyebabkan dehidrasi parah dan koma diabetik.

Mengapa Gula Darah Tinggi Berbahaya?

Gula darah tinggi yang ekstrem, seperti hiperglikemia hiperosmolar, menyebabkan tubuh kehilangan cairan secara signifikan melalui urine. Hal ini mengakibatkan dehidrasi parah, yang jika tidak ditangani segera, dapat berujung pada koma diabetik dan mengancam jiwa. Selain itu, kadar gula darah yang sangat tinggi juga dapat mengganggu fungsi organ vital, seperti mata, ginjal, dan saraf.

Tubuh yang kekurangan cairan akibat peningkatan gula darah juga akan mengalami berbagai gangguan fungsi. Ketidakseimbangan elektrolit bisa terjadi, menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan ekstrem, kebingungan, bahkan halusinasi. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh sedang berjuang melawan kondisi kritis dan membutuhkan pertolongan medis segera.

Bagaimana Gula Darah Menjadi Sangat Tinggi?

Gula darah tinggi yang ekstrem biasanya terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik. Kurangnya insulin atau resistensi insulin menyebabkan tubuh kesulitan memproses gula, sehingga kadar gula darah meningkat secara signifikan. Faktor lain, seperti infeksi atau stres, juga dapat memperburuk kondisi ini dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara drastis.

Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh resisten terhadap insulin yang diproduksinya. Keduanya dapat menyebabkan akumulasi glukosa dalam darah, yang jika tidak dikontrol dapat mencapai kadar yang sangat tinggi.

Selain diabetes, kondisi medis lain juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan gula darah yang signifikan. Kondisi seperti pankreatitis atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat mengganggu metabolisme glukosa dan menyebabkan hiperglikemia.

Ketidakpatuhan terhadap pengobatan diabetes juga merupakan faktor penting. Jika penderita diabetes tidak mengikuti rencana pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter, termasuk mengonsumsi obat-obatan dan mengatur pola makan, risiko terjadinya hiperglikemia hiperosmolar akan meningkat.

Gejala Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda gula darah tinggi yang perlu diwaspadai antara lain: mulut kering dan haus yang ekstrem; kelelahan dan mengantuk yang berlebihan; penglihatan kabur; demam; kebingungan; dan halusinasi. "Ini adalah tanda tubuh berusaha mengganti cairan yang hilang," jelas seorang ahli kesehatan terkait mulut kering dan haus ekstrem. "Tubuh kekurangan energi karena kesulitan memproses gula," tambahnya mengenai kelelahan dan mengantuk berlebihan. Jika mengalami beberapa gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter.

Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi

Penanganan gula darah tinggi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Pada kasus hiperglikemia hiperosmolar, perawatan medis segera diperlukan di rumah sakit. Terapi biasanya melibatkan pemberian cairan intravena untuk mengoreksi dehidrasi dan insulin untuk menurunkan kadar gula darah.

Untuk mencegah gula darah tinggi, perubahan gaya hidup sangat penting. "Minum banyak air putih membantu mengeluarkan glukosa melalui urine dan mencegah dehidrasi," saran seorang ahli gizi. Mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, serta olahraga teratur, juga sangat dianjurkan. Namun, "Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu mengenai jenis dan intensitas olahraga yang tepat, terutama jika Anda memiliki keton dalam urine. Jangan berolahraga jika terdapat keton dalam urine," tegas seorang dokter spesialis penyakit dalam.

Pemantauan kadar gula darah secara rutin, terutama bagi penderita diabetes, sangat penting untuk mencegah komplikasi. Konsultasi rutin dengan dokter untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan sangat dianjurkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir tentang kadar gula darah Anda.

Artikel terkait

Manfaatkan Biji Alpukat: Sumber Nutrisi Tersembunyi
Mitos Kehujanan Langsung Sakit, Ini Faktanya
Waspada! 10 Makanan Ini Jangan Dimakan Bareng Pepaya
5 Minuman Alami Penurun Gula Darah
10 Makanan Tinggi Kalium untuk Menjaga Kesehatan Optimal
Atasi Mengi dengan Pola Makan Sehat
Rahasia Sukses Diet: Olahraga, Kunci Turunkan Berat Badan Maksimal
Tips Jitu Atasi Jet Lag untuk Lansia: Nikmati Perjalanan Tanpa Gangguan
Kasus Cacar Monyet Varian 'Ganas' Ditemukan di India, Apakah Ini Menandakan Gelombang Baru Pandemi?
Polusi Udara Jakarta Meningkat: Apa Penyebabnya dan Bagaimana Solusi Mengatasinya?
Daun Kelor: Superfood untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Waspada Hiperglikemia: Kenali Gejala dan Cegah Komplikasi Serius