:strip_exif():quality(75)/medias/174/9bc89d2131eb088a5e77d06baa83368e.jpeg)
Perjalanan jauh, terutama bagi lansia, bisa menjadi pengalaman yang melelahkan. Jet lag, gangguan ritme sirkadian akibat perbedaan zona waktu, dapat menyebabkan berbagai masalah seperti gangguan tidur, kelelahan, hingga memengaruhi kesehatan secara umum. Namun, jangan khawatir, beberapa tips praktis dapat membantu para lansia meminimalkan dampak jet lag dan menikmati perjalanan dengan lebih nyaman.
Atasi Jet Lag dengan Strategi Tepat
Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko jet lag adalah dengan memilih tempat duduk yang tepat di pesawat. Kursi dekat jendela, selain memberikan privasi, juga dapat memudahkan lansia bersandar dan tidur lebih nyenyak karena terhindar dari gangguan penumpang lain. Selain itu, posisi dekat jendela memungkinkan mereka mendapatkan paparan cahaya matahari secara optimal. Cahaya matahari, seperti diketahui, berperan penting dalam mengatur siklus tidur-bangun alami tubuh dan membantu proses adaptasi terhadap zona waktu baru.
Untuk memaksimalkan manfaat cahaya matahari, disarankan bagi lansia untuk memanfaatkannya dengan bijak. Saat berada di pesawat, cobalah untuk menyesuaikan jam tidur dengan waktu di tempat tujuan beberapa hari sebelum keberangkatan. Strategi ini membantu tubuh untuk secara bertahap beradaptasi dengan ritme sirkadian di lokasi baru. Hal ini juga berlaku saat tiba di tempat tujuan. Hindari memaksakan diri untuk langsung mengikuti jam waktu baru. Biarkan tubuh secara perlahan beradaptasi dengan ritme baru, dan mulailah dengan menyesuaikan waktu tidur sesuai waktu di tempat asal.
Selain mengatur pola tidur, menjaga kesehatan dan kenyamanan selama perjalanan juga sangat penting. Pastikan lansia minum air putih yang cukup, menghindari alkohol, dan membawa perlengkapan tidur yang nyaman seperti masker mata, penyumbat telinga, dan pakaian yang lembut dan longgar. Hindari minuman dan makanan yang mengandung kafein atau alkohol, karena dapat mengganggu kualitas tidur dan memperburuk gejala jet lag.
Meskipun beberapa orang mengklaim bahwa mengonsumsi kopi, vitamin, atau makanan tertentu dapat membantu mengatasi jet lag, sebaiknya hindari metode tersebut. Yang paling penting adalah memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi secara alami. Alih-alih memaksakan diri untuk beraktivitas sesuai jam waktu baru, beradaptasilah secara bertahap. Saat berada di pesawat, tetaplah menggunakan waktu di tempat asal untuk menghindari kebingungan dan stres.
Menyesuaikan pola tidur dan menjaga kesehatan selama perjalanan adalah langkah-langkah penting dalam mengurangi risiko jet lag pada lansia. Dengan mengikuti beberapa tips di atas, lansia dapat mengurangi risiko jet lag dan menikmati perjalanan dengan lebih nyaman dan aman. Ingat, perjalanan jauh bisa menjadi pengalaman menyenangkan dan berkesan, bahkan bagi lansia, jika dihadapi dengan strategi yang tepat.