:strip_exif():quality(75)/medias/16167/116449a7b4f8771d395dfaa3795a1c8f.jpg)
Praktisnya menyimpan ponsel di saku celana seringkali diabaikan risikonya. Banyak yang mengkhawatirkan paparan radiasi dan kerusakan perangkat akibat tekanan dan suhu tubuh. Namun, seberapa besar sebenarnya ancaman tersebut?
Radiasi Ponsel dan Dampak Kesehatan
Ponsel memancarkan gelombang radiofrekuensi untuk berkomunikasi. Meskipun intensitasnya jauh lebih rendah daripada sinar-X atau gamma, radiasi dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan panas berlebih, bahkan luka bakar. Organisasi kesehatan dunia memiliki pandangan yang berbeda terkait potensi bahaya radiasi ponsel. "Meskipun sebagian besar lembaga kesehatan seperti American Cancer Society (ACS), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan National Cancer Institute menganggap radiasi ponsel bukan karsinogenik," tetapi World Health Organization’s International Agency for Research on Cancer mengklasifikasikan medan elektromagnetik ponsel sebagai "kemungkinan karsinogenik".
Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara paparan radiasi ponsel dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker atau masalah kesehatan lainnya. Namun, bukti yang ada masih belum cukup kuat untuk menetapkan ponsel sebagai penyebab pasti. Menariknya, data CDC mencatat penurunan angka kanker otak dan sistem saraf sejak 1990, meskipun penggunaan ponsel meningkat pesat. Temuan lain menunjukkan potensi hubungan antara penggunaan ponsel dan penurunan jumlah sperma, serta peningkatan kanker kolorektal pada usia muda, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Perlu dipahami bahwa penelitian mengenai dampak jangka panjang radiasi ponsel masih terus dilakukan. Belum ada kesimpulan pasti dan mutlak mengenai bahaya radiasi ponsel terhadap kesehatan. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan, terutama karena paparan yang terus-menerus.
Cara Meminimalisir Risiko Radiasi Ponsel
Meskipun belum ada kepastian mengenai dampak negatif radiasi ponsel, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi potensi risiko. Salah satu langkah sederhana adalah menjaga jarak ponsel dari tubuh. "Semakin jauh, semakin rendah paparan radiasinya," saran para ahli.
Selain itu, mematikan Bluetooth dan WiFi, atau bahkan mengaktifkan mode pesawat saat tidak digunakan, dapat membantu mengurangi radiasi yang dipancarkan. Menyimpan ponsel di tas atau dompet, bukan di saku celana, juga merupakan pilihan yang lebih aman, sekaligus melindungi perangkat dari kerusakan fisik.
Lebih lanjut, mematikan ponsel saat tidak digunakan atau mengalihkannya ke mode pesawat sangat dianjurkan. Penting untuk diingat bahwa pakaian tidak memberikan perlindungan yang cukup terhadap radiasi ponsel.
Terakhir, perlu diperhatikan potensi dampak negatif pada kesuburan, terutama pada pria. "Beberapa penelitian menunjukkan potensi dampak negatif radiasi ponsel pada kesuburan pria, karena testis lebih rentan terhadap radiasi," mengingatkan para peneliti.
Kesimpulannya, meskipun tingkat radiasi ponsel relatif rendah, kewaspadaan tetap penting, terutama jika sering menyimpan ponsel di saku celana. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, risiko kesehatan dapat diminimalisir.
Penting untuk tetap bijak dalam penggunaan ponsel dan menyadari potensi risiko yang terkait. Lebih baik mencegah daripada mengobati.